Senin, 15 September 2014

Dilema Mimpi

21 Agustus 2014

Begitu anggun ia kulihat. Dengan menggunakan baju dres putih panjang, rambut terurai dihiasi bando putih yang melekat dikepalanya, lipstick merah terang yang melapisi permukaan bibirnya seakan menambah kesempurnaan cantiknya ia malam itu. Alangkah bahagiannya aku bisa berjumpa dirinya. Kupandangi terus dari kejauhan, ia terus mendekat kearahku dan membuat jantungku terus berdegup kencang. Aku sangat merindukannya, merindukan senyum manis yang memang jarang aku lihat, merindukan mata indahnya yang selalu membuatku tak sanggup membalas tatapannya, aku merindukannya Tuhan……


Tapi Tuhan mendengar doaku, aku dipertemukan. Aku melihatnya, aku bersamanya, aku mendengar suaranya, aku diciumnya. Indahnya saat itu yang kurasakan….
Ia terus mendekat sampai berada dihadapanku, ia tersenyum dan secepat kilat aku membalas senyumannya. Belum sempat aku bertanya, sambil berjinjit ia membisikkan sesuatu ditelingaku. Sesuatu yang mungkin bisa membuatku terjatuh lemas karena rasa tak percaya bila tak kutahan tubuh ini.
“ I LOVE YOU KAK…”
Suaranya kecil, tapi aku jelas mendengarnya. Dan dengan sekejap setelah mengucapkan itu, bibir mungilnya menempel hangat di pipi kiriku. Spontan kupejamkan mataku merasakan kedamaian yang dihadirkannya. Hanya sekian detik, bibir itu sudah tak menempel lagi. Kubuka mataku perlahan dan ia berjalan mundur menjauh dari tempatku berdiri. Aku tak bisa bergerak, tak bisa mengejarnya yang terus berjalan menjauh. Dilangkahnya ia memberxikan senyum indah yang agak sedikit berbeda dari saat ia datang. Aku melihatnya meneteskan airmata…. Entah airmata apa itu, tapi ada rasa kesedihan yang kurasakan pula saat melihat airmata itu menetes. Terus menjauh, sampai kukernyitkan dahiku agar aku masih bisa melihatnya yang sekarrang sudah benar-benar hanya terlihat seperti sebuah titik.

Kupejamkan mataku dan menetes pula airmataku. Singkat sekali pertemuan ini, meskipun ada kebahagiaan yang kurasakan saat ia mencium pipiku.
Kubuka mataku dan aku kini berada disebuah ruang kecil dengan perabotan-perabotan rumah tangga disekelilingku. Kuperhatikan sekitar, dan akhirnya aku ingat. Aku sedang berada dirumah Rudy, salah satu temanku. Aku menginap disini semalam karena tak kuasa menahan udara dingin malam itu.


Ternyata aku hanyalah bermimpi. Mimpi yang membuatku semakin merindukannya kini. Ia sedang berada ditempat yang cukup jauh dari tempatku berada. Berbeda kota, provinsi, bahkan pulau.
Yaahhh walaupun aku menyadari aku bukanlah siapa-siapa baginya, tak berarti apa-apa untuknya, tapi ia adalah sesuatu yang berharga dihidupku sekarang.
Lama aku tak memimpikannya, tapi hari ini ia kembali hadir dalam mimpiku.
Mimpi yang tak kutahu apa maksudnya. Karena mimpi dalam tidur bagiku bukanlah hanya sekedar bunga tidur. Tapi memiliki arti tersendiri dan maksud yang ingin disampaikan oleh sang pencipta mimpi itu.
Aku merindukannya Tuhan, jaga dia untukku. Kusadari aku hanyalah makhlukmu yang terus meminta dan memohon kepadamu. Tapi dengan sangat aku berharap kau sudi mengabulkan itu.
Semoga ia baik-baik saja disana, sehat selalu, dan senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.

Saatnya untuk kembali memulai aktifitas hari ini karena kuperhatikan jam yang tertempel di dinding itu sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
Semangat sekali tubuh ini untuk beraktifitas hari ini, berharap bumi bisa berputar lebih cepat sampai ke tanggal 24. Hari dimana kau akan pulang ke tanah yang sudah membesarkanmu. Dan semoga di keesokkan harinya sudah bisa kulihat lagi senyum cantikmu

Selasa, 02 September 2014

Indahnya Negeri Ini #PUISI

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna