Jumat, 23 Agustus 2019

Prasangka

Assalamualaikum sanak saudara para pembaca sekalian yang diRahmati Allah SWT.
Alhamdulillah atas segala nikmat hingga masih bisa menulis kembali.
Semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi, dan berharap bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Tak hentinya kita bersama berusaha mengingatkan kebaikan kepada semua, terlebih kepada diri sendiri. Karena sejatinya tak ada manusia yang sempurna, melainkan kitalah tempat salah dan khilaf bersarang.
Baik.... Bismillahirahmanirahim....
.
Prasangka....
Kalau didalam kamus Bahasa Indonesia, prasangka berarti membuat keputusan dalam berfikir tanpa mengetahui fakta yang relevan.
Itu artinya, prasangka itu terlahir tanpa punya dasar pemikiran ataupun bukti yang kongkrit.
Seperti menduga-duga, mengira-ngira, ataupun sekedar memprediksi.
Dan manusia, kita, semua, pada umumnya baik disadari atau tanpa disadari sering sekali berprasangka terhadap sesuatu.
Mau survey dulu nih, lebih banyak yang suka berprasangka baik atau yang berprasangka buruk yaa??? Hehehehe....
Kalau dari banyaknya sharing dengan temen-temen sih lebih banyak yang mudah berprasangka buruknya daripada yang baiknya.
Dan kalau kita telaah hati kita sendiri, tau nggak sih kenapa demikian???
Kalau aku sih jujur nggak tau juga 😁.
Yaaa mungkin karena hati kita masih banyak noda hitam yang belum terbersihkan kali ya.... jadinya sedikit-sedikit banyak negative thingkingnya.... mungkin.
.
Ada sebuah kisah suri tauladan dari Baginda Rasul, dimasa beliau datang ke kota Thaif.
Dimana Baginda Rasul ingin menyebarkan agama Islam. Namun malah mendapatkan hujatan, serangan, bahkan lemparan batu dari para penduduk Thaif.
Dan ketika Malaikat murka atas perbuatan mereka kepada Nabi Muhammad, Malaikat menawarkan untuk membinasakan dengan menimpakan gunung ke penduduk Thaif.
Tapi dengan mulianya Baginda Rasul masih berprasangka baik kepada mereka.
"Mereka hanya belum mengenalku saja" (kurang lebih maksudnya seperti itu yang disampaikan beliau kepada Malaikat Jibril, mohon maaf bila ada kesalahan).
.
Dari Beliau, kita belajar bagaimana berprasangka baik kepada manusia. Meski kita sedang dalam posisi yang terdzolimi.
Mungkin sulit, karena kita tak sesabar Nabi Muhammad. Kita bukan Nabi, belum tentu beriman dimata Allah, dan bukan seorang ahli surga. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mencobanya didalam kasus ataupun kehidupan pribadi kita.
Yaaa semoga kita semua kelak bisa menjadi insan yang selalu memulai sesuatunya dengan prasangka baik, terutama terhadap Allah SWT.
Jazakumullah Khairon....

Rabu, 19 Juni 2019

Sendiri

Assalamualaikum para hamba Allah yang diRahmatiNya hingga akhir zaman....
Kali ini kita sedikit akan mengangkat tema "Sendiri".
Sendiri disini bukan berarti seorang jomblo Fisabilillah ya..... hehehe tapi ya  bener-bener sendiri dalam arti sesungguhnya.
Bismillahirahmanirahim....
.
Pernah nggak sih didalam keramaian kalian merasa sendiri?
Pernah nggak sih disaat yang lain sedang bersuka cita tapi kalian malah seperti tidak punya siapapun?
Pernah nggak sih disetiap kesempatan kalian hanya menjalani hari-hari yang biasa saja, dalam artian kalian hanya menjalani aktifitas-aktifitas yang menjadi rutinitas tanpa ada perbedaan hingga kalianpun merasa hidup kalian menjadi sepi bagaikan tak memiliki siapapun?
Pernah nggak sih dibeberapa waktu temen-temen kalian yang biasanya bersama-sama sering menghabiskan waktu tapi kini sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing dan kalian menjadi merasa kesepian?
Kalau kalian menjawab pernah, sama aku juga pernah mengalami hal-hal demikian.
But.... it's not problem for us.
Because we have Allah SWT. Yang mana beliau tidak akan pernah meninggalkan kita sedetikpun.
Apapun yang kita lakukan, dimanapun, bahkan dalam tidurpun Allah selalu ada menemani kita.
Bukankah didalan Al-Quran dikatakan bahwa "Allah itu dekat", dikatakan pula bahwa "'Allah itu sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat leher", Masya Allah....
Tapi apakah kita menyadari itu? Apakah kita merasakan itu? Apakah kita meyakini itu?
Itu tergantung masing-masing Iman dari individunya ya guys....
Hmmm.... untuk detailnya kita akan membahas di next postingan yaa....
Dan disini aku ingin mengingatkan kesemua, terlebih kepada diri sendiri bahwa sesungguhnya kesendirian itu, kesepian itu, kesunyian itu bisa tetap kita nikmati.
Nikmati dengan dunia bisa kok, kita jadi bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga yang mungkin sebelumnya lebih jarang kita berikan waktu, dibanding kita yang kadang lebih banyak memberikan waktu itu kepada teman-teman kita.
Dan alangkah indahnya bila kita juga bisa menikmati sendiri, sepi, sunyi itu dengan Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Kita bisa banyak beribadah, yang tadinya hanya bisa shalat Fardhu, tapi mungkin kini kita lebih punya banyak waktu untuk juga mengerjakan Rawatib atau Sunnah-sunnah lainnya.
Yang tadinya kita Shalat kadang tergesa-gesa karena ingin melanjutkan aktifitas bersama teman-teman, tapi kini bisa lebih khusyuk dan tenang karena setelahnya tidak ada hal-hal yang harus kita kejar bersama teman-teman seperti biasanya.
Dan masih banyak lagi ibadah-ibadah dahsyat lainnya yang bisa kita lakukan dengan rasa sendiri, sepi, sunyi tersebut....
.
Sebenarnya kita itu sedang mendapatkan limpahan Rahmat Allah loh.... Allah sengaja menjauhkan kita dari keasyikan di dunia agar kita bisa lebih mengingat Allah SWT.
Mungkin Allah rindu kita bersujud lama padanya, mungkin Allah ingin kita lebih dekat padanya, mungkin Allah menyuruh kita untuk bisa lebih banyak menengadahkan tangan untuk berdoa meminta padaNya.
Dan itu nyata adanya, hanya saja terkadang kita malah menyikapinya dengan bersedih, dengan mendengarkan lagu-lagu galau, malah mempertunjukkan pada umum rasa yang kita rasakan. Astaghfirullahaladzim.... kita....
.
Wahai saudaraku sekalian, cobalah untuk bersikap sebaik mungkin pada apa yang terjadi.
Cobalah untuk berprasangka baik pada Allah.
Tidaklah Allah ingin menyulitkan kita, Allah pasti akan selalu membahagiakan kita. Hanya saja cara Allah yang kita tidak tahu sehingga membuat kita suudzon padaNya.
Astaghfirullah....
.
Wahai saudaraku yang dirahmati Allah, pelan-pelan mari kita tanamkan kecintaan kita pada Allah, yaa salah satu caranya adalah dengan memperbanyak ibadah-ibadah yang diperintahkanNya serta mengikuti anjuran-anjuran Nabi Muhammad SAW. Insya Allah pelan-pelan kita akan semakin merasakan bahwa Allah itu semakin dekat, dekat, dan dekat.... dan tak akan pernah merasakan sendiri, sepi, sunyi lagi.
Selangkah kita merapat pada Allah, maka seribu langkah Allah merapat pada kita.
.
Semoga bisa bermanfaat, bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Tidak pernah merasa lebih baik, hanya seorang yang berusaha menjadi lebih baik.
Hanya ingin mengingatkan ke saudara-saudariku sekalian, terlebih untuk diri sendiri.
Mohon maaf bila ada salah dalam ucapan, ataupun ungkapan.
Mari saling mengingatkan.....
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Selasa, 11 Juni 2019

Cewek Itu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440H yaa, mohon maaf lahir dan batin semuanya.... sanak saudara dan para reader dimanapun kalian berada yang Insya Allah akan selalu diRahmati oleh Allah SWT.
Postingan pertama setelah lebaran nih, jadi baru sempat ngucapin hehehe....
.
Bismillah....
Okey, jadi sebenarnya postingan ini tidak terinspirasi dari suatu kejadian apapun. Hanya bermula dari candaan ringan dengan salah seorang sahabat yang mengungkap poin bahwa "Cewek Itu Ribet".
Adduuuhhh, Afwan yaa sebelumnya wahai Akhwat sekalian..... ini tidak bermaksud untuk menyudutkan kalian kok. Jadi jangan ngedumel dulu yaa, dibaca aja dulu sampai abis... jangan berprasangka buruk dulu sama post kali ini hehehee.....
.
"Cewek Itu Ribet"
Bener nggak sih? Nahh.... daripada nggak jawab nyesek dihati, tapi kalau ngejawab takut diprotes yang akhwat, mending kita bahas satu-persatu terlebih dahulu kebiasaan-kebiasaan para kaum hawa yang kadang emang suka agak sedikit dilebih-lebihin. Hehehe.... 😅

1. Pakaian
Kayanya ini jadi yang nomor 1 deh. Karena memang banyak nyaksiin sendiri sih kalau cewek itu suka ribet banget masalah pakaian.
Mau ke kondangan, mau jalan, mau lebaran, bahkan kadang mau ke pasar aja masih harus dibingungkan dengan pilihan pakaian.
Sebenarnya bingung karena kebanyakan baju untuk dipilih atau memang sulit menilai mana yang cocok yaa??? Hehehehe....
Belum lagi yang berhijab, ada yang mesti hijabnya dililit-lilit sampai ke kakilah, ada yang hijabnya di kepang-kepang dulu, belum lagi kalau ada yang hijabnya mesti dipasangin bros bintang-bintang kecil dilangit yang biru. Subhanallah.... kalau bener begitu adanya pasti bakal ribet banget kesannya.
But.... coba kita tengok jauh ke masa Nabi.
Dimana seorang muslimah dahulu tidak ada model pakaian yang macam-macam kaya sekarang. Paling warnanya doang yang bervarian....
Eiiitssss bukan berarti para Akhwat harus mengikuti stelan di zaman Nabi yaa 😅.
Maksudnya..... kalau kita telaah tentang adab berpakaian untuk perempuan yang sesuai syariat Islam, itu kan sangat sederhana sekali dan tidak akan meribetkan sana-sini. Bener kan yah???
Modis dan mengikuti perkembangan zaman boleh, silahkan..... yang penting usahakan untuk tetap menjunjung tinggi Syariat Islamnya ya...😊
Mulai dari atas hingga bawah, mulai dari bagaimana hijabnya yang benar, bagaimana pakaiannya, bagaimana bawahannya, bagaimana penutup aurat lainnya.... semoga bisa memperjuangkannya yaa Saudari-saudariku....

2. Make Up
Kalau dirasa-rasa nih yaa... kayaknya make up ini sudah menjadi kebutuhan khusus bagi sebagian besar cewek deh. Dan jujur, untuk di kota tempat aku tinggal kayaknya cukup jarang melihat cewek yang sedang beraktifitas diluar tanpa menggunakan make up. Malah di beberapa profesi, make up itu adalah sebuah kewajiban. Terbukti betapa pentingnya make up buat kaum hawa dengan semakin banyaknya berbagai model make up, tipe make up, merk make up, dll. Mereka bisa semakin berkembang pesat kan karena memang menyesuaikan konsumen yang juga semakin banyak. Bahkan mau di toko apa aja, kayaknya selalu ada aja tempat khusus untuk meletakkan dagangan berupa alat-alat make up tersebut. Subhanallah yaa....
Dan kenapa make upnya cewek dianggap suka bikin ribet, yaa terkadang para cewek suka nggak Pede kalau make up mereka dirasa belum maksimal. Eehh bener nggak sihh??? 🤭
Belum lagi kalau si suami nunggu istri bermake up dulu sebelum berpergian, bisa lewat 2 waktu Shalat tuh baru selesai 😭🤣.
Andai semua cewek, perempuan, wanita, ukhti bisa mengaplikasikan ajaran Islam tentang berias didalam kehidupan sehari-hari, pasti tidak akan pernah dianggap ribet oleh orang-orang. Karena Islam mengajarkan bahwa Akhwat tidak diperkenankan untuk berias / mempercantik dirinya agar dilihat orang lain yang bukan Mahramnya. Masya Allah....
Dan kalau boleh jujur sih.... Cantiknya seorang Akhwat itu adalah bukan dari make upnya, tapi dari hatinya.... dan cukuplah air wudhu selalu membasahi wajah hingga pancaran kecantikan itu akan selalu nampak. Nampak dimata manusia, terlebih dihadapan Allah SWT. Insya Allah.....
Jadi buat yang sudah beristri, kalau istrinya bilang bahwa dia bermake up supaya membuat suaminya bangga dihadapan orang lain karena punya istri cantik. Kalau bisa jangan diiyain deh alasan itu yaa.... sering dijadiin alibi tuh biar boleh bermake up pas lagi keluar hehehe....
Kalau dibilangin gitu sama si istri, yang suami jawab aja "Ayah juga bangga kok mah sekalipun mamah tidak bermake up, tetap kelihatan cantik... nih buktinya Ayah nggak nikah lagi...." wkwkwkwkwk becanda yeee....

3. Komunikasi
Naaaaahhh.....ini nih..... 🤣
Ada nggak sih yang sering merasa diribetin saat komunikasian dengan cewek?? Dalam urusan kerjaan mungkin, atau dalam urusan keluarga gitu, atau mungkin dalam urusan hati 😜.
Banyak yang bilang sih kalau cewek suka berbelit-belit dalam komunikasi. Bener nggak sih??? 😅
Nggak tu de poin, tapi kode-kode gitu, kadang masang-masang status di wa, atau posting-posting kalimat mutiara di sosmed gitu....
Yaa sebenarnya sih agak ngeselin dikit ya kalau memang begitu adanya, karena kita sebagai lawan komunikasi ini dituntut harus bisa memahami apa yang dimaksudkan.
Lah kalau bisa langsung paham aja sih nggak masalah. Tapi kalau pahamnya seminggu kemudian? Atau malah nggak paham sama sekali?? Kan panjang urusannya, malah bisa menimbulkan kesalahan pada persepsinya.
Naahh mungkin alangkah baiknya bila komunikasi yang dijalin adalah komunikasi yang baik dan membawa pada kebaikan.
Salah seorang sahabat pernah berucap, "Komunikasi yang tidak baik itu tidak perlu dilanjutkan" 🙃.
Dan komunikasi juga tidak perlu panjang lebar, simpel, tapi tetap tersampaikan secara maksimal.
Jangan pikirin gengsi, malu, harga diri, dll ya Ukhti....
Kalau emang perlu, butuh, dan niatnya baik yaa langsung tu de poin aja. Jangan kemana-mana dulu pembicaraannya Hehehe....
.
Yaaa sementara sih 3 hal ini sih yang paling sering diribetin ama cewek (menurut beberapa temen termasuk aku 😜)
Ntar kalau ada lagi nanti di edit ulang deh ya.... tapi kalau bisa sih jangan nambah.
Tapi kan Insya Allah nggak semuanya cewek begitu kan yaa... hanya sebagian-sebagian saja hehehe....
Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya buat saudari-saudari sekalian. Tidak ingin menyudutkan, tidak merasa benar dan lebih baik.
Hanya mengingatkan terlebih pemaknaannya kepada diri sendiri.
Semoga bermanfaat dan mampu jadi pelajaran kecil bagi kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.....

Minggu, 02 Juni 2019

Diatas Sejadah Cinta

Assalamualaikum para reader yang diRahmati Allah SWT.
Hari ini adalah malam ke 29 Ramadhan 1440H.
Yang merupakan malam ganjil terakhir dipenghujung Ramadhan.
Ingin sedikit berbagi pengalaman diri, semoga bisa bermanfaat dan semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Bismillahirahmanirahim....
.
Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik selama aku hidup.
Allah sudah sangat luar biasa baiknya hingga aku bisa kembali bertemu di Ramadhan kali ini.
Setelah Ramadhan-ramadhan sebelumnya hanya terlewati dengan biasa-biasa saja.
Setelah Ramadhan sebelumnya seperti tak memberikan makna apa-apa didalam hidupku.
Sangat tidak meninggalkan sesuatu agar aku bisa menjadi lebih baik.
Astaghfirullahaladzim...
Bukan Ramadhannya yang salah, bukan Allah yang tak menurunkan Rahmatnya untukku.
Melainkan aku yang enggan untuk mengambil kesempatan demi memanfaatkan bulan suci penuh ampunan ini.
Bahkan sebelumnya tanpa pernah menyentuh Al-Quran, tanpa pernah Shalat Tarawih, Shalat yang hanya bisa dihitung jari, bahkan puasa yang tidak pernah sampai akhir.
Astaghfirullahaladzim..... ☹
Padahal.... betapa banyaknya manusia yang telah meninggal yang ingin minta untuk dibangkitkan lagi hanya untuk beribadah, untuk memohon ampun dibulan Ramadhan, untuk berlomba-lomba mengejar malam 1000 bulan.
Dan aku??? Astaghfirullahaladzim.... semoga ampunan Allah tidak tertutup.
.
Tapi Allah terlalu baik.... sangat baik hingga kesempatan untuk bisa memanfaatkan bulan Ramadhan masih diberikan untukku.
Dengan keadaan yang sedikit berbeda....
Seperti yang tertulis diawal, ini menjadi Ramadhan terbaik selama aku hidup.
Allahu Akbar...
Allah telah turunkan Rahmatnya melalui umatnya untukku.
Perlahan membuatku sadar dengan pola kehidupan yang sebenarnya, membuatku sadar atas hal yang seharusnya kulakukan sedari dulu.
Benar yang dikatakan, ujian orang yang ingin berubah itu sangatlah berat. Bahkan lebih berat dari biasanya. Apa yang menjadi titik lemah kita itu pula yang akan diujikan.
Sekian kali gagal didalam prosesnya, selalu saja ada nafsu dunia yang menggerogoti niat itu.
Gagal saat proses merubah diri, meminta kesempatan pada Allah, gagal, meminta lagi, gagal lagi, meminta ampun lagi, dan begitu seterusnya hingga sekian kali.
Hingga disuatu ketika aku menyadari kenapa tidak ada perubahan dalam Iman ini.
Cara yang salah, niat yang mungkin tak sepenuhnya Lillah, dan ikhtiar yang masih terlalu sederhana.
Astaghfirullahaladzim....
.
Wahai saudara-saudaraku sekalian....
Kesempatan untuk bisa bernafas esok hari itu adalah sebuah anugerah.
Karena sejatinya hidup itu adalah perihal hari ini, bukan kemarin atau esok.
Perihal apa yang kita lakukan hari ini.
Bila masih bertemu hari esok, berarti masih ada kesempatan kita untuk memperbaiki diri, hati, dan iman.
Maka mari kita manfaatkan itu....
Kita tidak tau kapan dijemput, kita tidak tau apakah sampai usia kita di Ramadhan selanjutnya.
Ingat, Allah tidak pernah menjanjikan kita untuk tua.
Allah tidak menjanjikan kita untuk hidup lama.
Yang Allah janjikan adalah, barang siapa mendekat padanya maka Allah akan lebih mendekat. Yang Allah janjikan adalah barang siapa yang bersungguh-sungguh memohon ampun padanya, maka Allah akan mengampuninya.
.
Diri ini bukanlah orang yang baik, tak lebih daripada seorang pendosa yang ingin menjadi baik, tak lebih dari seorang pendzolim yang berharap akan tinggal disurga, tak lebih dari seorang ahli dosa yang ingin menjadi Imam beriman bagi keluarga kelak.
Mari kita saling ingatkan kebaikan.... mari kita saling mendoakan kebaikan.
tegurlah bila ada yang salah, khilaf, lalai, dan terlupa diantara kita.
Karena hanya dengan itu kita bisa menunjukkan kualitas cinta kita terhadap sanak saudara dan para sahabat kita.
Tidak hanya baik dalam urusan dunia, melainkan juga baik dalam urusan akhirat.
.
Agak kurang nyambung yaaa dengan judulnya??? Hehehehe....
Yaa nggak juga sih, karena memang bakal sedikit cerita tentang sejadahnya di akhir tulisan. Hehehehe.....
Seperti diawal tulisan, ini adalah Ramadhan terbaik yang pernah dijalani.
Tak ada yang terlewat di hari-hari Ramadhan tahun ini tanpa sebuah sejadah biru yang diterbangkan jauh dari tanah seberang.
Setia menemani, mendengar setiap bisikan doa dikala sujud, dan banyak menyaksikan sesuatu turun dari kelopak mata
Masya Allah.... indah pula rasanya bisa menjadi teman hari-hari dan memotivasi untuk semakin dekat dengan Allah.
Bukan karena seseorangnya, tapi karena ketulusan, karena harapnya yang luar biasa.
"Semoga makin rajin ibadahnya". Begitulah yang pernah terucap....
Allahu Akbar, entah apa jalan Allah perlahan kembalikan semua lagi setelah beberapa saat pernah teralihkan pada cerita baru yang mungkin hanyalah sebuah ujian iman.
Atau memang karena rintihan dan harap itu terkadang masih terasa dihati kala sujud. Entahlah....
Wallahualam Bishawab...
Hanya berharap kisah dan prosesnya akan seperti kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha.
Dengan siapapun itu, untuk aku disini atau hanya untuk yang disana.
.
Terimakasih buat para saudara sekalian.
Tidak bermaksud menggurui dan merasa lebih dari semuanya.
Hanya ingin saling mengingatkan terlebih kepada diri sendiri.
Semoga usaha kita untuk menjadi insan yang taqwa akan dipermudah dan diridhoi oleh Allah Azza Wa Jalla.
Wassalamualaikum....

Senin, 27 Mei 2019

Tentang Datang Dan Pergi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Puji dan syukur atas segala nikmat Allah SWT hingga pada kesempatan yang berbahagia ini, akhirnya bisa menyelesaikan tulisan ini (setelah sekian hari hanya menjadi draft).
Shalawat serta salam kita haturkan pula kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para pengikut dan sahabatNya.
Semoga kita sebagai saudara dan umat beliau juga bisa mendapatkan limpahan Rahmat hingga akhir zaman, agar sebanyak mungkin kita bisa terus memberikan nilai positif untuk dipelajari bersama-sama.
Aamiin In shaa Allah....
.
Naah kali ini kita akan membahas sedikit tentang problematika para kaum single. Yang terkhususkan ketika sedang mengalami proses datang dan pergi disebuah kehidupan seseorang.
Ada sebuah kutipan yang berasal dari saudari akhwat kami ditanah seberang sana.

"Pada akhirnya hidup adalah tentang datang kemudian pergi. Yang akan tersisa pada rumah ingatan yakni kenangan. Pergi bukan perkara melupakan. Melainkan cara lain untuk tetap mendoakan".

Masya Allah....
.
Okeey, Bismillahirahmanirahim.... kita coba sedikit menjabarkan kalimat perkalimatnya ya.
"Pada akhirnya hidup adalah tentang datang kemudian pergi".
Maknanya luas, yang pasti kalimat ini mengajarkan dan mengingatkan kita bahwa pada hakekatnya sesuatu yang datang itu pasti juga akan pergi nantinya, cepat atau lambat. Dan kata "Pergi" yang dimaksud pun juga luas. Bisa hanya pergi dari kehidupan seseorang atau benar-benar pergi kembali ke sisi Allah SWT. Yang pasti akan pergi nantinya bila sudah waktunya tiba.
Dan ada sebuah motivasi terselip dari makna kalimat tersebut, agar kiranya kita tidak perlu bersedih yang berlarut karena semua manusia pasti akan mengalami proses datang dan pergi.
Bukan hanya satu dua orang saja....
Seperti yang tertuang dalam Firman Allah SWT pada Q.S Al-Ankabut : 57.
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan".
.
"Yang akan tersisa pada rumah ingatan yakni kenangan".
Didalam kalimat ini, tersirat makna bahwa sesuatu yang telah pergi itu nantinya hanya akan meninggalkan sebuah kenangan saja tanpa ada yang lain.
Ambillah contoh manusia yang meninggal dunia, benar-benar tak ada yang tersisa. Hanya akan menjadi kenangan atas apa yang sudah pernah dibuatnya. Entah perbuatan baik atau buruk, pastinya akan melekat menjadi sebuah kenangan bagi orang-orang yang ditinggalkan.
Dan semoga dari makna kalimat ini kita bisa termotivasi untuk menjadi insan yang lebih baik lagi, agar bila nanti kita pergi dari kehidupan seseorang ataupun pergi dari kehidupan dunia ini kita bisa meninggalkan kenangan yang baik bagi semua yang kita tinggalkan.
Aamiin....
.
"Pergi bukan perkara melupakan".
Seseorang yang pergi bukanlah sesuatu hal yang harus dilupakan. Seperti pada makna kalimat sebelumnya, mereka bisa terkenangkan. Entah terkenang sebagai seorang yang baik, atau terkenang sebagai orang yang buruk. Namun tak hanyalah untuk mengenangnya saja, di kalimat ini mengingatkan kita bahwa ada hal lain yang bisa kita lakukan teruntuk seseorang yang telah pergi tersebut.
Agar nantinya siapapun yang ditinggalkan tersebut juga masih bisa memberikan nilai positif bagi yang sudah pergi. Agar pula yang pergi itu masih bisa merasakan sebuah ketulusan sesama insan manusia dari siapa saja yang ditinggalkan.
.
"Melainkan cara lain untuk tetap mendoakan".
Dan di kalimat ke-4 ini adalah jawaban dari kalimat sebelumnya.
Bahwa yang bisa kita lakukan pada orang yang telah pergi itu adalah dengan mendoakannya.
Disinilah makna terkuat dari keseluruhan kalimat tersebut.
Dan disinilah bukti bahwa Islam mengajarkan kita untuk terus mendoakan kebaikan kepada sesama insan manusia.
Apapun itu.... sesorang yang datang dengan membawa kebahagiaan, seseorang yang hadir dengan membawa sebuah harapan, atau sekalipun seseorang yang datang menyisakan luka mendalam.
Islam mengajarkan kita untuk tetap mendoakannya dengan kebaikan.
Islam mengajarkan kita untuk tidak menjadi pendendam. Islam tidak mengajarkan kita untuk menjadi seorang yang membenci. Dan Islam mengajarkan kita untuk tetap berlapang dada serta tawakal atas segala hal apapun yang terjadi pada kita.
Kita tetap harus mendoakan kebaikan.... mendoakan agar keburukan itu tidak terulang lagi dikemudian hari, atau mendoakan agar seseorang tersebut bisa diberikan petunjuk dan hidayah untuk bisa memperbaiki diri lebih baik lagi. Banyak doa yang bisa kita haturkan kepada siapa saja yang sudah meninggalkan...
Begitu pula bagi mereka yang sudah meninggalkan kita selamanya, kita bisa mendoakan agar seorang tersebut bisa mendapatkan tempat terindah disisi Allah, mendoakan agar segala amalan baiknya diterima, agar bisa dimudahkan hisabnya, dll.
Apalagi bila ada orang tua kita yang sudah terlebih dahulu menghadap Allah SWT.
Jangan sampai kita terlupa untuk mendoakan beliau, karena doa dari anak-anaknyalah yang akan menjadi cahaya terang bagi beliau untuk sampai ke Surga. In Shaa Allah....
.
Demikianlah sedikit makna yang bisa terjabarkan dari kutipan kalimat tersebut, yang mengkhususkan pada kejadian datang dan pergi.
Semoga mampu menginspirasi dan menjadikan kita sebagai makhluk Allah yang lebih baik lagi kedepannya.
Tidak merasa lebih baik dan ingin mengajarkan, hanya sebagai bahan pelajaran bersama terlebih kepada mengingatkan diri sendiri.
Mohon maaf bila ada salah kata dan pemaknaannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Thanks for the inspiration SYD 😊

Sabtu, 18 Mei 2019

Hantu Yang Baik

Assalamualaikum.... para reader yang berbahagia.
Kali ini kita bakal ngebahas tentang hantu.
Tapi hantu yang ini bukanlah sembarang hantu.
Bener-bener beda, bahkan hantu yang ini bisa sangat menguntungkan bagi kita jikalau kita bisa mengilhaminya dengan baik.
Haayyyuuuuu.... hantu apakah gerangan yang dimaksud?? Hehehehe....
Hantu itu bernama DOSA.
.
Pernah nggak merasa dihantuin dosa?
Setiap mau ngapain aja ingat dosa-dosa yang pernah diperbuat?
Teringat atas segala keburukan yang pernah dilakukan?
Seketika sering terlintas tentang segala kelalaian terhadap perintah Allah SWT?
Aku berharap kalian pernah merasakan, atau suatu saat nanti akan merasakannya.
Kenapa???? Karena itu nikmat banget.
Bahkan menurutku adalah suatu kenikmatan sekali, karena itu adalah salah satu wujud nyata cinta dari Allah.
Dan bila kita bisa mengilhaminya dengan baik, maka ini menjadi sebuah keuntungan besar.
Kita akan menjadi lebih sering berbuat baik, sering beribadah, menjalankan perintah Allah, bahkan tak jarang kita akan mengurai airmata disaat Shalat, sujud, doa, dan disetiap saat kala kita mengingat dosa-dosa itu.
Berarti bener kan, DOSA itu adalah hantu yang baik? Hehehhe....
.
Allah itu sayang sama kita, sayaaaannnggg bangeet bahkan.
Masih maksiat saja, masih pula diberikan nikmat dan RahmatNya. Tapi yaa mohon maaf nih, kita yang kadang nggak sadar atas nikmat tersebut. Dan menjadikan kita sebagai makhluk yang kurang bersyukur.
Astaghfirullahaladzim.... 😔
Soo, bila kalian merasa dihantui dosa... lekas ambil momen itu dengan hal yang positif.
Segeralah beranjak dari zona lama dan beralihlah pada zona baru.
Zona yang mendekatkan kita pada Illahi.
Zona yang pelan-pelan dengan keIstiqamahannya bisa membimbing langkah kita ke Jannah terindahnya Allah SWT.
In Shaa Allah.... Aamiin....
Yang penting satu kuncinya, jangan menyerah pada proses tersebut.
Karena biasanya, semakin kita mencoba dekat dengan Allah maka semakin hebat pula Syaitan menggoda kita. Kita kudu kuat ya guys.... jangan sampai kalah sama nafsu sendiri. Bismillah....
.
Iman itu memang bisa naik turun pasang surut, tergantung kekuatan Iman kita sendiri.
Oleh karenanya kita dianjurkan untuk terus beramal Sholeh, karena itulah yang akan meningkatkan iman dan ketaqwaan kita.
Dan seperti yang dikatakan beberapa ulama, orang yang hijrah itu akan mendapatkan cobaan serta godaan yang lebih berat.
Itu bener banget loh, aku yakin temen-temen yang sedang berproses hijrah juga mengalaminya.
Tapi dilain sisi, tingkat sayangnya Allah juga akan semakin tinggi buat kita.
Yang tadinya kita cuma dihantui DOSA, lalu ketika sayangnya Allah sudah meningkat maka kita tidak hanya dihantui dosa saja.
Dan kemungkinan besar yang akan menghantui adalah MATI.
Yaaaa.... kita akan lebih sering mengingat mati.
Bagaimana kalau nanti mati, bagaimana kelanjutan hidup setelah mati, apa yang akan kita rasakan saat kita mati. Kita akan merasakan hal-hal demikian.
Dan Alhamdulillah, aku sedang dalam fase ini.
Dan rasanya Masya Allah. Ada ketakutan (karena merasa bekal sangat nggak cukup), ada kecemasan (karena nggak tau setelah mati akan berada di neraka atau surga), dan ada rasa yang nikmat karena membuat hati lebih nyaman saat Ibadah. Masya Allah....
Yaaa sekalipun banyak yang bilang kalau kita sering teringat mati itu adalah tanda-tanda bahwa kita akan segera mengalaminya.
Wallahu a'lam bisshowab... kita positif thingking aja dan nggak usah risaukan itu.
Mumpung masih diberi kesempatan, gunakanlah sebaik mungkin untuk ibadah untuk Allah.
Itulah hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Semoga kapanpun itu, kita bisa wafat dalam keadaan yang taat dan Khusnul Khotimah.
Aamiin yaa Mujib....
.
Mohon maaf bila ada salah kata dalam memaknai dan berpendapat.
Tidak bermaksud mengajari dan menggurui, sekedar mengingatkan terlebih kepada diri sendiri.
Semoga bermanfaat, Jazakumullah Khairan....

Sabtu, 11 Mei 2019

Pemuda di Tahiyat Akhir

Assalamualaikum.... para hamba Allah yang Insya Allah dimuliakan sampai akhir zaman..
Bismillahirahmanirahim, kali ini ada sebuah hal luar biasa yang Allah tunjukkan di suatu Subuh.
Sebenarnya sih sudah lama nggak Shalat Subuh berjamaah. Karena sejak jualan dimalam hari, pulangnya selalu tengah malam dan akhirnya tiap hari selalu terlambat Shalat Subuhnya, dan akhirnya Shalat sendirian deh....
Tapi hari itu, Allah memberikan sebuah kesempatan untuk bangun lebih awal dan akhirnya bisa berjamaah di Musholla di dekat rumah.
Pada saat itu aku berada di Shaf ke2, paling pojok kiri.
Setelah selesai Shalat dan ketika Imam mengucap salam, seraya Aku langsung mengikuti gerakan salam. Dan ketika kepala ini menoleh ke kanan, Masya Allah..... renyuh sekali hati ketika melihat seorang Abang-abang yang ada disebelahku.
Tangannya penuh tato, dan ternyata sampai dibagian lehernya. Ia menggunakan rompi Shalat berwarna biru laut, dan menggunakan kopiah berwarna hitam.
Entah seperti apa Allah hadirkan sebuah perasaan takjub kepadaku saat itu. Hanya dalam hitungan seperkian detik dan saat kepala kupalingkan kekiri, kurasakan ada air yang hangat tertetes dari mataku.
Masya Allah, Allah renyuhkan hatiku seketika kala itu. Merasakan dahsyatnya kuasa Allah yang sudah menggerakkan hati Abang-abang itu untuk Hijrah.
Aku nggak tau seperti apa masa lalu Abang-abang itu, nggak tau seperti apa kehidupannya dimasa silam. Dan yang terlihat sekarang adalah ia sedang berada di Musholla untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat Muslim.
Haru, bangga, bahagia, sedih, dan malu bercampur menjadi satu. Sepanjang Dzikir dan doa, airmataku benar-benar tak terbendung lagi.
Haru karena melihat kasih sayang Allah pada Abang-abang itu, bangga bisa merasakan hangatnya hidayah yang Allah berikan ke Abang-abang itu, bahagia karena Allah renyuhkan hati ini untuk bisa mengambil contoh dari Abang-abang itu, sedih karena aku merasa bahwa aku yang sangat hina dan pendosa ini masih saja memunafikkan diri dengan masih saja mengejar dunia, dan malu terhadap Allah yang sangat sering memberikan nikmat namun sangat sedikit terbalas dengan ibadah serta pujian untuk-Nya.
Astaghfirullahaladzim..... :(
Tak sampai disitu, selesai Shalatpun ia tak beranjak dari Musholla. Ia berjalan ke pojokan Musholla dan mengambil sebuah Al-Quran berwarna coklat keemasan. Lalu dia duduk bersila ditengah-tengah Musholla sembari kudengar lirih suaranya yang sedang mengaji. Masya Allah.....
.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat.
Allah tidak melihat satu detik sebelum kita berniat untuk bertaubat, tapi Allah melihat satu detik setelah kita berniat untuk bertaubat.
Mari sama-sama kita jaga Shalat 5 waktu, baca Quran, sedekah, dan amalan-amalan Shaleh lainnya.
Karena dari itulah kita bisa menentukan sendiri tempat kita di akhir hayat nanti.
Surga kah, atau neraka kah....
Dan mari kita saling ingatkan demi kebaikan, bagi sanak saudara sekitar dan para sahabat-sahabat yang kita cintai.
.
Alhamdulillah, Allah sudah bangunkan di subuh itu hingga bisa menikmati sebuah momen yang sangat berharga.
Mari kita saling mendoakan pula agar kita terhindar dari zona maksiat dan bisa Istiqamah pada ibadah-ibadah kita, dan semoga Allah menakdirkan kita untuk menjadi orang yang beriman.
Sungguh tiadalah arti kita ini dihadapan Allah selain seorang hamba yang tak pernah luput dari dosa.
Ampuni kami Ya Rabbi.... bantu kami untuk menguatkan iman ini.
Tiada daya dan upaya tanpa izin dan ridha dari-Mu.
Semoga kelak kita akan kembali kehadapan-Nya dalam keadaan taat.
Aamiin, Insya Allah....
.
Tidak bermaksud untuk mengajarkan, hanya sekedar mengingatkan terlebih kepada diri sendiri.
Semoga bisa kita petik bersama hikmahnya.
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Jumat, 10 Mei 2019

Tolak Ukur Move On

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Salam dan pujian kita haturkan kepada junjungan beserta pengikut Nabi Muhammad SAW.
Kali ini ada sedikit cerita sahabat tentang "Move On". Lebih tepatnya tentang kriteria orang yang sudah Move On hehehe....
Move on disini mengartikan sebuah kebangkitan, kebangkitan dari keterpurukan.
Terpuruk dalam hal apa saja.... dari cobaan kehidupan, dari masalah pekerjaan, dari musibah, ataupun dari mantan 🤣.
Okeeey Bismillah, yuk kita sharing....
.
Pada hakekatnya, cobaan itu adalah Rahmat Allah. Allah menunjukkan kasih sayangnya melalui cobaan. Karena kalau Allah menurunkan cobaan tanpa ada rasa kasih sayang, itu namanya Azab. Dan bila kita sampai mendapatkan itu berarti kita udah cukup melewati batas kewajaran dalam berkehidupan. Naudzubillahimindzalik, semoga kita tidak termasuk didalamnya.
Dan kadang kita tidak tau, apakah kita sudah bisa move on atau belum dari permasalahan tersebut. Kita sudah merasa move on, tapi ternyata hatinya belum. Masih merasakan perih, sakit, pahit, dan luka.
Nah.... berikut tanda-tanda kita sudah move on atau belum (menurut saya, dan juga dikutip dari berbagai kajian serta hadits) :
1. Merasa ikhlas menerimanya
2. Menjadikan kita dekat dengan Allah
3. Merevisi doa dan ikhtiar
Naaah.... sekarang kita bahas satu persatu yaa...
.
Merasa Ikhlas Menerimanya...
Kita juga harus sedikit memahami makna dari ikhlas ini. Ikhlas adalah berlapang dada hanya karena Allah SWT.
Jadi kita harus benar-benar meyakini bahwa cobaan ini adalah suatu Rahmat dan tanda kasih Allah kepada kita. Agar apa yang sudah diujikan tersebut tidak membuat kita sedih berlarut-larut. Karena secara tidak langsung itu artinya kita juga meyakini bahwa akan ada kemuliaan serta kebahagiaan yang akan diberikan setelahnya, Insya Allah.
.
Menjadikan Kita Dekat Dengan Allah...
Setelah kita merasa ikhlas dalam menerima, langkah yang harus diperhatikan adalah kedekatan kita pada Allah.
Apakah kita menjadi dekat atau semakin jauh, atau malah biasa-biasa saja.
Cobalah untuk menyikapi setiap masalah dengan pendekatan kepada Allah, karena ujian datang dari Allah maka hanya Allah pula yang bisa memudahkan kita untuk melewatinya. Singkirkan segala kesedihan, gantilah dengan segala munajat baik pada Allah.
Insya Allah akan bisa move on dengan maksimal.
.
Merevisi Doa Dan Ikhtiar...
Yang tadinya berdoa untuk mengharapkan sesuatu, namun ketika tidak berhasil mendapatkannya cobalah dengan merevisi doa.
Bagaimana doanya? Minta saja agar diberikan yang terbaik menurut Allah.
Karena hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik bagi kita dan apa yang menjadi mazhab kebutuhan kita.
Lalu revisi ikhtiarnya, yang tadinya berikhtiar ke obyeknya maka cobalah untuk mampu berikhtiar kepencipta Obyeknya yaitu Allah SWT.
Apa yang bisa diikhtiarkan pada Allah?
Banyak sekali bray....
Istighfar, Shalat Tahajud, Sahalawat, Dzikir, dll.
Pastikan niatnya pun hanya karena Allah SWT.
.
Yaaappp begitulah ciri-ciri orang move on secara Islamiah. Bila kita sudah mampu melakukan ketiganya Insya Allah kita layak dikatakan Move On Fisabilillah 😅.
Semoga kita termasuk orang-orang yang kuat hatinya untuk bersabar.
Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar...
Tidak bermaksud mengajarkan ya guys, hanya sekedar mengingatkan, terlebih kepada diri sendiri.
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum....

Selasa, 07 Mei 2019

Kenapa Kita Gagal

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Bismillahirahmanirahim, alhamdulillah kelar juga tulisan yang ini.
Semoga bermanfaat buat kita semua yaa...
Sebuah problematika kehidupan yang sangat sering kita jumpai.
.
Kenapa kita gagal?
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Ini adalah pertanyaan yang sebenarnya kita tahu jawabannya. Hanya saja otak kita yang tak mampu bersingkronisasi dengan iman kita.
Sama, Aku pun demikian. Sampai disuatu malam yang tak biasa, bertemankan jahe panas dibawah temaram bulan (aassiikkkk 😅) Aku tersadarkan pada beberapa kegagalan yang aku alamin.
Dan seketika itu juga aku mengevaluasi apa saja yang telah aku lakukan untuk meraih keberhasilan tersebut.
Dan aku sedikit bisa memahami penyebab-penyebab kegagalan tersebut, diantaranya ini nih :
- Niatnya kurang sempurna
- Caranya salah
- Ikhtiarnya kurang maksimal
- Iman yang lemah
- Takdir berkata demikian
.
Kenapa dikatakan kurang sempurna, karena mungkin niat kita yang belum utuh hanya karena Allah. Kita masih berniat karena ini itu, karena manusia, karena gengsi, karena nafsu, karena sesuatu yang berbau dunia.
Astaghfirullahaladzim, dalam urusan niat saja kita masih mendua mentigakan Allah 😔.
.
Mungkin kita gagal karena caranya salah, kadang kita lebih memilih cara-cara yang umum atau sering digunakan orang lain.
Ketika kita melihat cara itu berhasil dilakukan oleh orang lain maka kita ikut mencobanya.
Padahal belum tentu kita akan mendapatkan hasil yang sama meski dengan cara yang sama.
Atau mungkin cara yang kita gunakan adalah cara yang bukan anjuran syariat Agama.
Naahh abis ini kita coba belajar tentang cara-cara yang sesuai anjuran Rasulullah untuk sesuatu yang ingin kita dapatkan.
Bismillah, semoga cara kita selanjutnya di Ridhai Allah SWT.
.
Ikhtiar kurang maksimal juga bisa menjadi penyebab kegagalan kita.
Karena sejatinya Ikhtiar ini selalu bergandeng dengan tawakal.
Naah... mungkin kita nggak nyelipin tawakal di ikhtiar kita.
Kadang kita sudah berusaha semaksimal yang kita bisa, dan benar usaha kita memang sudah sangat maksimal.
Tapi tawakalnya kurang, jadinya gagal deh.
Misalnya kita sudah bertawakal sekian tahun, tapi masih belum dikabulkan Allah SWT. Lalu kita menyerah dan berputus asa, padahal ternyata sedikit lagi bakal dikabulin, hanya saja mungkin pas kita udah menyerah duluan.
.
Iman yang lemah, ini sering banget jadi penyebab kita gagal.
Kita udah cukup hebat ikhtiarnya, tawakalnya udah cukup lama, doanya udah pagi siang malam.
Dan disaat yang kita harapkan sudah didepan mata, seketika hilang tak bersisa hanya karena kita yang tak kuat menahan godaan syaitan.
Godaan hawa nafsu, godaan jalan yang nggak baik, godaan sikap yang Allah benci.
Apa saja, yang jelas itu kerjaan syaitan.
Lantas siapa yang salah? Syaitannya? Hehehhee.....
Yaa nggak juga, karena memang tugas mereka adalah menggoda kita dan menghasut kita untuk jadi pengikut mereka di neraka.
Yang salah adalah kita, kita yang nggak bisa ngontrol diri dan hati kita.
Astaghfirullahaladzim.... semoga next kita bisa jadi lebih strong imannya yaa....
.
Takdir....
Naah kalau ini adalah kegagalan yang memang kehendak Allah banget.
Usaha, doa, ikhtiar, tawakal dan imannya sudah luar biasa banget, tapi tetep gagal.
Itu artinya Allah udah nyiapin yang lain untuk kita yang lebih baik menurut Allah.
Yang baik menurut kita kan bukan berarti yang baik menurut Allah.
Sesungguhnya Allah sajalah yang maha mengetahui yang terbaik buat umatnya.
Jadi bila ini terjadi di kita, jangan sekali-sekali kita menyalahkan Allah, ataupun menganggap Allah nggak mau kabulkan mimpi kita.
Allah akan tetap kabulkan, tapi Allah kabulkan dalam wujud yang lain. Yang sebenar-benarnya adalah sesuatu yang kita butuhkan.
Kan Allah hanya mengabulkan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Nah kita berdoa saja semoga apa yang kita inginkan adalah Mazhab yang memang kita butuhkan.
Agar Allah bisa segera kabulkan keinginan kita.
Aamiin Allahumma Aamiin....
.
Yaaaa demikianlah beberapa faktor kegagalan menurut aku secara pribadi.
Semoga kita bisa petik hikmahnya.
Tidak bermaksud mengajarkan, hanya sekedar mengingatkan, terlebih kepada diri sendiri.
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum....

Senin, 15 April 2019

Merubah Pola Hidup

Assalamualaikum buat seluruh reader yang masih jomblo ataupun sudah bekeluarga.
Para Ikhwan dan Akhwat, muslimin dan muslimah, serta seluruh insan yang diRahmati Allah SWT.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita semua selalu dilimpahkan karunia dan RahmatNya.
Bismillah, kali ini kita akan mencoba mendalami tindakan-tindakan kurang tepat yang sering kita lakukan didalam hidup.
Yaa nggak banyak-banyak amat sih yang dibahas, karena yang terpahamkan hanya sedikit jadi yang terbahaspun juga belum bisa banyak..... hehehee.....
Okey kita mulai,
.
Kalau rindu sama seseorang, temen-temen ngapain?
Kalau melakukan sebuah kesalahan sama seseorang, minta maaf nggak?
Kalau pas hujan, apa yang diingat?
Kalau mendapatkan cobaan, apa yang dilakuin?
Sosial medianya dipakai buat apa aja?
Kalau punya rejeki lebih, dibuat apa?
Kalau disakitin, apa yang dilakuin?
Kalau diputus silaturahmi, apa yang diperbuat?
Yuk kita bahas pelan-pelan.....
.
Rindu? Udah mahramnya belum? Wkwkwkwk
Yaa kalau udah sih gampang aja, tinggal bilang aja kalau kangen. Pahala malahan.
Lah kalau belum???
Naah disini kita terkadang salah dalam bertindak, ketika kangen kita sibuk menunjukkan kangennya kita. Dengan mengucapkan secara langsung, dengan kode-kode di sosmed, ataupun nitip salam kangen ke orang yang dekat dengan doi gitu.
Dan perlu kita sadari, ternyata itu kurang baik.
Karena yaa belum mahramnya.
Lalu harus apa???? DOA.
Itu adalah cara terbaik atas kangen yang kita rasakan. Kudu yakin sama Allah..... doanya ya banyak.
Doa aja semoga lekas disatukan (menikah) dengan cara yang Allah Ridhai. Agar nggak khawatir lagi kalau mau ngomong kangen hehehe.
Terus minta tolong aja ke Allah buat sampaikan salam kangennya kita. Bukankah Allah adalah sebaik-baiknya penolong?
Pasti sampai kok, selama kita tulus dan yakin ke Allah.
Kan keren gitu kalau yang nyampaikan kangennya langsung dari Allah, dengan mimpi, dengan terlintas sebuah ingatan, dengan apa aja Allah pasti bisa kok.
Soo.... kangen itu boleh, asal kita bisa menindaklanjuti kangen itu dengan hal yang positif. Harus yakin yaa gaess, Bismillah....
.
Kalau misalnya temen-temen ngelakuin kesalahan, melakukan kekeliruan dalam berfikir atau bertindak, atau yang paling parahnya adalah nyakitin seseorang atau mendzolimi. Kita WAJIB minta maaf.
Nah tapi kadang minta maafnya kita kurang lengkap nih.... kita cuma minta maaf sama orang tersebut saja. Alangkah lebih baik kalau kita juga minta maaf pada orang-orang dekat disekitarnya. Karena bisa saja kita juga meninggalkam luka ke orang-orang terdekatnya. Kita nyakitin seseorang, dan temen-temennya yang sayang sama dia juga merasa tersakiti. Dan akhirnya nggak ikhlas pada apa yang kita perbuat. Kan jadi panjang urusannya, malah bisa menghambat kita dalam proses selanjutnya.
Dan setelah ke orang-orang terdekatnya, yang paling utama lagi adalah minta maaf pula pada Allah SWT.
Kenapa????? Karena Allah juga sayang dan dekat dengan siapa saja yang kita sakiti tersebut. Allah juga nggak mau kali kalau liat umat-umatnya disakitin orang.
Dan permintaan maaf kita, permohonan ampun kita, istighfar kita, juga harus berdasarkan hati yang tulus. Berniat untuk bertaubat nasuha, dan berniat untuk memperbaiki diri menjadi lebih berakhlak lagi.
Kita minta maaf sama orang, belum tentu dimaafin loh. Dan belum tentu luka itu akan sembuh dengan sempurna.
Tapi kalau ke Allah???? Udah pasti dimaafin (selama kita tulus dan bertaubat).  Dan Allah itu adalah maha pengampun, pemaaf, pengasih, penyayang.
Sooo, kalau udah ngelakuin kesalahan jangan sampai kita lupa minta maaf ke Allah juga yaa atas segala kekhilafan yang udah dilakuin.
.
Hujan....
Hmmm sebenarnya sih nggak mau ditulis sekarang, karena emang udah diniatin buat nulis postingan yang khusus membahas tentang hujan.
Tapi nggak papa deh, kita bahas sedikit dan poinnya saja.... hehehe
Kalau hujan ngapain? Berteduh? Yaaa iyaa laah wkwkwkwk.... (salah ya pertanyaannya 😁)
Maksudnya kalau hujan selain berteduh, selain mandi ujan, selain mutar-mutar dibawah pohon lari-lari kaya film India, selain melihat hujan yang terus menetes dengan sangat fokus, selain ngingat mantan saat hujan uuupppsssss 🤭, apa yang biasa temen-temen lakuin?
Yaaa, pengen ngingatin aja sih kalau hujan itu adalah berkah, jadi jangan sampai lisan kita mengumpat kalau sedang turun hujan.
Kan sering tuh kita ngedumel kalau pas ujan, "Duuhhh hujan lagi, gimana mau kerja...."
"Duuhhh kok hujan sih, jemuranku belum kering"
Nah yang begini terkadang nggak kita sadarin, akhirnya malah menjadikan hujan sebagai suatu masalah.
Alangkah baiknya bila kita berdoa agar sekiranya hujan yang turun itu membawa manfaat yang baik.
Apalagi hujan adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Kan kalau hujannya lama, kita jadi bisa banyak berdoa tuh. Dan jangan lupa doakan yang lain pula. Doakan sanak saudara serta para kerabat-kerabat disekitar kita 😊.
.
Bicara masalah ujian dan cobaan.
Subhanallah, disini kita juga banyak terkecoh pada apa yang harusnya kita lakukan.
Kita bersedih, menjadi lemah, dan tak sering kita berputus asa, lalu menjadikan kita jauh dari Allah. Astaghfirullahaladzim.....
Sejatinya ujian diberikan sebagai wujud Allah sayang pada kita. Ujian itu adalah momen dimana dosa-dosa kita akan digugurkan oleh Allah Azza Wa Jalla. Bukankah itu suatu keuntungan buat kita? Tapi yaa dengan syarat ujian itu harus kita terima dengan ikhlas.
Bersyukur, dan istighfar memohon ampun.
Karena ujian itu datang sebagai pengingat kita agar kita kembali merapat pada Allah, mungkin karena kita yang terlalu duniawi sehingga lupa untuk bersyukur.
Dan bila kita bersyukur, secara otomatis ujian itu akan menguatkan kita bukan melemahkan.
Insya Allah.....
.
Hampir seluruh orang punya sosial media, dari yang muda sampai yang tua.
Tapi apakah semua menggunakan sosial media dengan baik dan bijak?
Yaaa ini sih sebenarnya adalah hak masing-masing yang punya sosmed.
Cuma pengen ngasih saran sedikit aja sih.... hehehee....
Hati-hatilah dalam berkomentar, karena kan sekarang sudah ada tuh undang-undang tentang persosmedan.
Belum lagi kalau yang kita posting adalah aib-aib sendiri ataupun orang lain.
Ntar kalau kita udah abis kontrak didunia, siapa dong yang ngehapusin???? Kan bakal bisa jadi dosa jariyah tuh. Belum lagi para kaum hawa.... banyak-banyak minta maaf nih sebelumnya buat para Akhwat yang mungkin masih mengumbar auratnya, masih membanggakan lekuk tubuhnya, atau mengumbar kemesraan pada yang belum Mahramnya. Jangan sampai dari sosial media aja kita bisa memupuk dosa-dosa yang pastinya ngerugiin kita banget.
Nggak ada salahnya sama sekali kok kalau caption-caption yang kita tulis dikait-kaitkan dengan ilmu yang bermanfaat, dengan ajaran agama, tentang motivasi dalam hidup.
Nggak usah hiraukan orang-orang yang mungkin bakal bilang sok bijak, sok pintar, sok agamais, munafik, dll.
Selama yang kita sebarkan atau kita tuliskan adalah hal baik, halal aja kok malah bisa jadi amal jariyah Insya Allah.
Satu hal yang perlu kita tanamkan, bahwa menebarkan kebaikan itu sangat mulia sekali dihadapan Allah SWT.
Dan kita nggak perlu nunggu baik untuk menebarkan kebaikan. Jadikan tulisan/caption kebaikan tersebut sebagai pelajaran untuk orang lain dan juga diri sendiri.
.
Rejeki....
Rejeki itu nggak melulu tentang uang loh guys.
Ilmu, kesempatan, pengalaman, itu juga rejeki loh.
Dan rejeki yang kita dapatkan itu akan lebih berkah bermakna bila juga kita bagikan ke orang-orang sekitar.
Rejeki uang bisa kita sisihkan untuk membantu sesama atau sedekah.
Rejeki ilmu bisa kita ajarkan pula ke sanak saudara yang lain.
Rejeki pengalaman bisa kita ceritakan ke sekitar, biar bisa dijadikan motivas serta pelajaran.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, barang siapa memudahkan urusan saudaranya maka Allah akan memudahkan urusannya.
So jangan pernah ragu untuk berbagi yaa.
Apalagi masalah rejeki harta, semakin banyak yang kita bagikan atau sedekahkan itu akan membuka pintu rejeki yang lain.
Masya Allah, sungguh Allah itu maha pemurah.
.
Pernah disakitin? Atau terlalu sering yaa? Hehehhee....
Nggak papa guys, itu adalah Rahmat Allah.
Itu adalah momen dimana dosa-dosa kita akan digugurkan oleh Allah SWT.
Sama halnya dengan penyakit, atau kedzoliman yang kita rasakan, itu juga akan menggugurkan dosa kita selama kita ikhlas menerimanya.
Kalau kita di sakiti seseorang, akan sangat baik bila kita juga membalasnya.
Membalas dengan doa. Doa yang baik.
Doakan saja semoga dia lekas sadar, insyaf, taubat, dan tidak akan melakukan itu lagi.
Selebihnya, maafkanlah dia dengan seikhlasnya hati.
Tidak sulit kok memaafkan itu, yang membuat sulit adalah hati kita yang tidak kuat menahan bisikan Setan yang terus saja berupaya agar kita merubah rasa sakit itu menjadi dendam atau penyakit hati.
Naudzubillahimindzalik....
Alangkah indahnya bila kita bisa saling memaafkan, pasti akan terjalin silaturahmi yang baik pula, dan pastinya membuat hati lebih tenang.
.
Kalau diputus silaturahmi, waahhh agak sedih sih yaa.
Karena kan secara agama nggak baik tuh. Biasanya sih terjadi pada pasangan gitu. Pasangan yang udah terpisah.
Wkwkwkwkwk
But, yaa mau gimana lagi. Yang penting tetap tidak memupuk rasa benci atau sakit hati bagi kalian yang diputus silaturahminya. Di blok di IG, WA, dan nomor telpon tuh biasanya ya? Hehehehe.... agak paham yaa kalau nulis yang ginian 🤭.
Doakan aja yang terbaik buat doi men, apapun itu kan pilihannya dia sendiri. Yang penting tidak membalas dengan ngeblok juga, yaa judulnya main blok-blokan tuh hahahaa.
Apapun itu kalau bisa ya jangan membalas apa yang orang perlakukan kita. Sekalipun kita yg benar atau salah, sekalipun kita yang tersakiti atau bukan. Di doakan aja semoga silaturahmi tetap bisa kembali terjalin suatu saat nanti. Dan tetap harus ada ikhtiarnya. Ikhtiarnya bisa macam-macam, kirimin kado pas hari pernikahannya misalnya. Meskipun nyesek tapi ya anggap aja sebagai wujud ikhtiar kita yang ingin menjalin silaturahmi. Kalau memang sanggup datang di hari pernikahan doi malah lebih keren tuh 😁.
.
Yaaaa demikianlah sedikit uraian diatas, semoga bisa bermanfaat.
Tidak bermaksud mengajarkan atau merasa lebih baik.
Kita semua adalah pendosa hebat, yang tak luput dari khilaf dan dosa.
Hanya ingin berbagi pendapat, semoga bisa menjadika  kita semua sebagai insan yang lebih baik lagi.
Aamiin ya Allah....
Keep the faith buat temen-temen yang sedang dilanda ujian. Bismillah dan yakinlah pada Allah SWT.
Dan La Tahzan, Innallaha ma'ana 😊
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...

Rabu, 03 April 2019

Menjaga Keseimbangan Hidup

Assalamualaikum buat para reader dimanapun keberadaannya.
Yang masih dihatinya, yang masih dirumah sambil liatin potonya, atau yang lagi duduk dipantai sendirian meratapi nasib.
Hehehhe..... peace.
Kali ini sedikit kita membahas tentang seperti apa itu keseimbangan dalam hidup.
Bismillah, semoga bermanfaat.....
.
Manusia akan hidup di dua alam.
Semasa hidup akan tinggal didunia, dan setelah mati akan tinggal di akhirat.
Mana yang lebih baik???
Sudah pasti akhirat. Yaa karena disana kita akan kekal selamanya. Sementara di dunia? Hanya sementara guys..... SEMENTARA.
Tapi dunia adalah cikal bakal bagaimana nanti kita akan hidup di akhirat.
Dengan kata lain, hidup kita di akhirat itu tergantung bagaimana hidup kita di dunia.
Kita bisa jadi makhluk baik di dunia, maka surga akan jadi labuhan terakhir setelah mati.
Bila kita jadi makhluk yang tak baik, maka neraka siap tersenyum menanti raga kita.
Dan baik disini bukan hanya sekedar terhadap sesama manusia.
Melainkan juga kepada Allah.
Hablum minallah, Hablum minannas.
Dan ini harus seimbang guys....
Kita punya ibadah yang baik ke Allah, tapi kita tidak baik ke sesama. Maka kita juga bisa menjadi penghuni neraka nantinya.
Naudzubillahimindzalik.....
.
Bagaimana itu baik terhadap sesama?
Banyak.... banyak kali bahkan.
Mulai dari hal sederhana sampai hal yang terkadang kita tidak menyadarinya bahwa itu baik.
Naah, untuk penjelasannya bakal kita bahas di next post yaa....
Okeeeey, didalam Hablum minallah dan Hablum minannas terdapat lagi sub perbidangnya.
Misal keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai manusia, keseimbangan antara ikhtiar dan doa, keseimbangan dalam memperlakukan ataupun bersikap, dan masih banyak lagi.
Enggak ribet kok, hanya karena kita yang kurang menyadari saja makanya terkesan agak ribet. Padahal ini selalu kita temui disetiap hari kita.
Lalu mengapa keseimbangan itu harus diperjuangkan?
Karena sejatinya mereka saling berkaitan, maka bila 1 saja terdapat sesuatu yang belum selesai urusannya dengan baik, itu bisa saja menjadi penghambat untuk menyelesaikan urusan yang lainnya.
Kita ambil contoh sederhana, ketika seseorang ingin meminjam uang disebuah bank. Bila ia belum melunasi hutang-hutang yang ada di bank lain maka itu akan menghambat proses peminjaman uang orang tersebut.
Karena masih ada tanggung jawab yang harus diselesaikan.
Sama halnya dengan seseorang yang ingin bertaubat kepada Allah SWT, ia akan menjadi mudah bila semua permasalahannya dengan orang-orang disekitar sudah diselesaikan dengan baik pula.
Bila ada masalah, maka meminta maaflah. Mintalah dengan tulus dan mintalah keikhlasannya untuk memaafkan.
Semisal maaf tersebut tidak diterima yaa itu nggak masalah brader, karena itu sudah menjadi urusan si yang ingin memaafkan dengan Allah SWT.
Karena tanggung jawab kita adalah meminta maaf bila kita melakukan kesilapan.
.
Teruntuk kepada seluruh reader sesama insan manusia yang merupakan makhluk mulia daripada makhluk yang lain, menyeimbangkan Hablum minallah dan Hablum minannas adalah salah satu bentuk ikhtiar yang nyata untuk bisa menjadikan kita lebih baik.
Lakukanlah dengan keikhlasan dan ketulusan hanya untuk mebgharap Ridha Allah.
Karena RidhaNya lah yang akan mempermudah segalanya nantinya.
Dan jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan itu.
Karena terkadang justru ujianlah yang datang menghampiri disaat kita melakukan proses tersebut.
.
Terimakasih buat para reader.... semoga bisa bermanfaat.
Tidak ada niatan untuk mengajarkan, hanya berbagi sedikit makna tentang keseimbangan dalam hidup, terlebih pula untuk mengingatkan pada diri sendiri dan sekitar.
Lebih dan kurangnya mohon maaf,
Wassalamualaikum.....

Cita-Cita

Assalamualaikum wahai para reader yang dilimpahkan Rahmat oleh Allah SWT....
Mau nanya nah, pernah punya cita-cita nggak?
Cita-cita masa depan loh yaa, bukan cita-cita penyanyi dangdut 🤣.
Pasti punya dong yaa cita-cita, dan pasti dari kecil udah sering banget tuh ditanyain mau jadi apa kalau sudah gede wkwkwkwk.
Terkabul nggak tuh cita-citanya?
Yaaa kalau udah terkabul Alhamdulillah, kalau belum yaa perjuangin lagi, dan kalau cita-citanya udah berubah yawdah perjuangin aja terus. Hehehehe....
.
Okeee, kali ini kita coba bahas sedikit tentang cita-cita.
Cita-cita itu ada 2 versi. Yang pertama cita-cita karena kita kagum pada sesuatu lalu kita bercita-cita. Yang kedua adalah cita-cita karena kita memang secara spontan menginginkannya tanpa ada alasan khusus.
Perihal cita-cita yang selalu berubah-ubah itu adalah hal yang biasa, itu tandanya kita hanya sekedar kagum pada apa yang kita cita-citakan. Karena setiap harinya kita akan menemukan sesuatu hal baru yang bisa saja mempengaruhi hati dan fikiran kita.
Nah kalau yang spontan itu justru adalah sesuatu yang lahir murni dari hati, dan jarang akan berubah-rubah. Karena memang dasarnya bukan hanya sekedar kagum tapi bener-bener semacam ada ilham gitu dari Allah heheehe....
Kalau aku ditanya nih ya, sekarang sih cita-citanya nggak muluk-muluk. Pengen bisa jadi seorang suami yang baik dari istri yang sholehah, terus bisa ke Jannah sama-sama.
Hahahahahahahaa, ini mah bukan cita-cita.... melainkan kewajiban yang memang harus diperjuangkan 😅💚💚💚😊
.
Tapi dilain sisi, cita-cita itu akan selalu memberikan kita motivasi. Agar mampu merengkuhnya sebaik mungkin.
Makanya bilang orang tua dulu supaya menggantungkan cita-cita itu setinggi langit.
Karena yang namanya cita-cita itu nggak ada batasan dan siapapun berhak punya.
Kembali lagi ke pribadi masing-masing, sekeras apa memperjuangkannya.
.
Sooo.... cita-cita itu halal selama itu baik.
Dan silahkan gapai itu semua dengan ikhtiar, doa, dan tawakal.
Hehehehe, jangan bosan dengan saran yang ujung-ujungnya adalah ikhtiar, doa dan tawakal yaa.
Karena memang itu aja kuncinya.
Mintalah ditakdirkan pada Allah SWT agar cita-cita itu bisa terwujud.
Karena hanya Dialah tempat kita bergantung dan meminta bantuan.
Keep the faith brader, jangan menyerah....
Innallaha ma'anna....
Mohon maaf bila ada kekhilafan kata. Tidak bermaksud mengajarkan, hanya mengingatkan pada diri sendiri dan sekitar.
Wassalamualaikum....

Selasa, 02 April 2019

Yang Kedua

Siang itu terasa sangat menyengat, matahari begitu teriknya dilangit. Tak seperti biasanya....
Entah aku darimana, bahkan seperti tak ada kegiatan yang aku lakukan pada saat itu. Tak seperti biasanya....
Aku berkendara menggunakan motor kecil andalanku, menyusuri jalan perlahan menuju rumah nenek yang terletak cukup jauh dari rumahku. Dan agak sedikit aneh karena jalan yang kulewati seperti tak kukenal sama sekali.
Tak seperti biasanya....
Sesampainya dibawah rumah nenek, kuparkirkan dengan rapi motor kesayangan ini. Dan aku berjalan menyusuri gang kecil yang menanjak dengan curamnya.
Sesampainya diujung gang, betapa takjubnya ketika aku mendapati Bunda, nenek, kakak, keponakan-keponakan, dan seorang gadis kecil bertubuh gempal yang sedang tertawa lepas dipelukan Bundaku. Kulihat mereka semua duduk berjajar menggunakan kursi plastik berwarna hijau. Segera kurengkuh gadis kecil yang menggemaskan itu. Kupeluki, kuciumi keningnya, dan kusingkap rambut pendeknya, lalu ia pun tersenyum dengan cerianya.
Masya Allah.... betapa aku memang merindukannya saat itu.
Benar-benar terkejut dan tak menyangka Baby ada dihadapanku saat itu.
Dan seketika aku pun kembali terkejut dengan sesosok wanita yang entah dari kapan berdiri disamping kiriku.
Segera kupalingkan kepalaku, yang tak lain sosok itu adalah Mamahnya. Menggunakan baju hitam bercelana hitam sedang tersenyum kearahku.
.
Lalu semua hilang, gelap, dan berubah menjadi cahaya kuning yang kulihat.
Kudapati diriku yang sedang terbaring didepan TV. Kulihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 23.40.
Lalu kulihat tanggal yang tersemat di layar handphone, 2 April 2019.
Astaghfirullahaladzim, aku kembali bermimpi untuk yang kedua kalinya. Setelah beberapa hari yang lalu juga bermimpi mendapatkan kecupan dipipi kiriku dari Baby.
Masya Allah....
.
Mungkin Allah SWT ingin mencoba menghibur atas kerinduan ini.
Maka terjadilah mimpi ini.
Mimpi memang bunga tidur, yang bisa tersugesti lalu lahir atas apa yang kita rasakan.
Didalam Islam, mimpi buruk tidak boleh diceritakan pada orang lain.
Karena itu adalah perbuatan jin yang mungkin berniat tidak baik pada kita.
Tapi ini???? Ini indah buatku....
Aku seperti bisa merasakan kehadirannya.
Meski hanya didalam mimpi.
Dan bila Allah nanti menjawab segala doa, dan mengumandangkan takdirnya pada kami dengan cara yang diRidhaiNya, sungguh sebuah keindahan dan anugerah yang luar biasa pastinya.
Ya Rabb, apapun itu terimakasih sudah menyempatkan untuk membuat mimpi itu untuk hamba.
Dan bila memang engkau berkehendak, hamba siap untuk pertemuan yang ketiga.
Meski hanya didalam mimpi.
Bismillah.... Laa hawla wa laa quwwata ilaa billah.
Titip salam dan rindu dari hamba ya Allah, engkaulah sebaik-baiknya penolong dan pelindung.
Allahu Akbar 💚🙂

Senin, 01 April 2019

Harapan

Assalamualaikum para reader yang diRahmati Allah SWT....
Ada sedikit cerita untuk kita ilhami maknanya, semoga membuat kita semakin dekat dengan Allah, dan semoga menjadi bermanfaat untuk kita semua.
Tentang harapan, tentang sebuah pengharapan....
.
Harapan itu makan pagi.
Ehhh, salah salah salah itu sarapan hehehehe 😅
Harapan itu adalah sebuah keinginan.
Keinginan yang kita miliki.
Pada siapa harapan itu bergantung?
Untuk siapa harapan itu ditujukan?
Kenapa kita mesti berharap?
Nah.... pertanyaan pertanyaan ini yang akan sedikit kita bahas.
Bismillah....
.
Kadang kita tak menyadari, pada kuasa sang Illahi. Bahwasanya segala kehidupan ini, segala yang ada di kehidupan ini sudah diatur dan direncanakan oleh Allah SWT.
Pertemuan, perpisahan, kematian, rejeki, jodoh, cobaan, bahkan daun yang jatuh saja Allah pun telah mengatur sedemikian rupa.
Masya Allah....
Hal tersebut saja kadang masih membuat kita tidak yakin dengan Allah, Astaghfirullahaladzim.
Ketika kita mengaku bahwa kita muslim, disitu pulalah pengakuan kita akan keberadaan Allah.
Allah yang maha perkasa, Allah yang bijaksana, Allah yang maha mengetahui.
Dan satu-satunya tempat dimana segala harapan itu bisa digantungkan hanyalah kepada Allah SWT.
Karena Allah lah yang maha bijaksana, Allah yang paling tau dari semua yang kita perlukan. Allah lah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Oleh karenanya banyak yang mengatakan untuk tidak berharap pada manusia, itu benar sekali adanya.
Karena manusia hanyalah tempat salah, khilaf, dan dosa. Yang sangat mungkin sekali untuk menghancurkan harapan itu sendiri.
Dan sejatinya, hanyalah Allah satu-satunya tempat yang harus kita tuju untuk segala pengharapan kita. Karena hanya Allah yang maha mengabulkan.
Manusia tidak selalu bisa mengabulkan semua pengharapan kita, tapi Allah bisa.
Manusia tidak selalu bisa memberikan apa yang kita butuhkan, tapi Allah bisa.
Manusia tidak bisa mendengar isi hati dan membaca niat kita, tapi Allah bisa.
Kita hanya disuruh bersabar dan bertawakal.
Semua pasti dikabulkan, selama kita beriman dan bertaqwa pada-Nya.
Itu janji Allah, dan Allah nggak akan pernah mengingkarinya.
.
Lalu kenapa kita mesti berharap?
Berharap tidak hanya sebagai wujud keinginan saja.
Tapi dengan kita berharap, itu menandakan kita pun mengakui keagungan Allah.
Kita meyakini bahwasanya dengan segala kuasaNya tersebut, segala keinginan bisa segera tercapai.
Berharaplah pada hal-hal yang baik.
Mintalah pertemuan yang baik, mintalah takdir yang baik, rejeki yang baik, hidup yang baik, hati dan fikiran yang baik, mintalah pada Allah....
Karena Allah itu maha mengabulkan, dan sebaik-baiknya penolong serta pelindung.
Masya Allah....
.
Wahai sahabat, rubahlah sebuah pengharapan menjadi paket perjuangan yang lengkap.
Dimana didalamnya ada Ikhtiar, doa, dan tawakal.
Ikhtiar dengan segala yang baik.... beramal, ibadah, berbuat kebaikan, memberi contoh suri tauladan, dan pastikan niat kita hanya karena Allah Ta''ala.
Lalu berdoalah, sebanyak apapun dan jangan pernah berhenti. Karena satu-satunya kemungkinan Allah merubah takdir kita, hidup kita, jodoh kita, dan semua yang menjadi takdir kita bisa terubah hanya dengan berdoa. Yakinlah pada Allah, itu kuncinya.
Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang, sesungguhnya Allah maha membolak-balikkan hati.
Dan yang terakhir adalah Tawakal.
Berserahlah pada Allah.... segala ketentuannya adalah yang terbaik buat diri kita.
Allah lah yang maha mengetahui, sedangkan kita tidak.
Jangan sampai menjudge dan mengatakan Allah tidak adil, Allah jahat, Allah nggak sayang.
Naudzubillahimindzalik....
Dalam keadaan pendosa saja, Allah masih sangat menyayangi kita.
Apa buktinya? Kita masih diberikan rejeki, diberikan nikmat, dan diberikan nafas serta waktu untuk bertaubat.
Kita hanya harus menunggu saja.
Karena Allah akan mengabulkan doa-doa, harapan-harapan kita dalam 3 versi.
1. Yaa, akan segera aku kabulkan
2. Sebentar, aku masih ingin melihat perjuanganmu
3. Tidak, aku sudah siapkan yang lebih indah
Masya Allah....
.
Sahabat.... kita mungkin memang belum baik, dan masih sangat hina dihadapan Allah.
Kita masih sering melakukan dosa-dosa, melalaikan segala perintahNya, tapi ampunan Allah sangatlah luas.
Ayo kita sama-sama mengingatkan kebaikan, sama-sama beribadah dengan hati yang Lillah, dan melakukan segala hal hanya karena ingin mengharapkan Ridha Allah SWT.
Semoga dosa-dosa kita diampuni, dan segala pengharapan kita bisa diijabah oleh Allah seperti yang kita inginkan.
Dan janganlah berputus asa, janganlah menyerah, janganlah menjauh dari Allah.
Karena kita tidak pernah tau di ikhtiar keberapa harapan itu akan menjadi kenyataan.
Aamiin Allahumma Aamiin....
.

"Wa Ilaa Robbika Farghob"
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap
(Q.S Al-Insyirah : 8)

Kamis, 17 Januari 2019

Keren Banget

Assalamualaikum, selamat pagi.....
Sebenarnya sih pas nulis ini lagi sore hari, pas lagi nunggu senja datang hehehehe.
Soalnya rasanya sudah cukup lama aja nggak ngeliat tulisan itu hadir makanya nulisnya selamat pagi aja wkwkwkwk.....
Padahal kalau mau dapat ucapan selamat pagi kan gampang yah, tinggal datang ke Indom**t aja. "Selamat Pagi Kaka, selamat berbelanja di Indom**t" hehehee.....
.
Rasa-rasanya juga hampir tiap hari sekarang bisa ngepost di blog euy, yaaa mudahan pada nggak bosan yaa hehehe.....
Memang sih sekarang selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca, menghafal, dan bercerita. Ceritanya yaa lewat blog aja sih, daripada numpuk dikepala yakan mending dituangin sekalian dah.
Dan Alhamdulillahnya dari kegiatan-kegiatan yang dijalanin sekarang selalu aja menghadirkan pengalaman serta ide buat dijadiin tulisan. Kayak hari ini tadi.....
Oiyaaa, sebelumnya minta maaf lagi nih.
Nggak ada maksud menggurui apalagi Riya.
Naudzubillahimindzalik.....
Hanya ingin cerita, tentang luar biasanya Allah SWT.
Semoga bisa menginspirasi reader sekalian.
.
Allah itu keren banget ya, beliau selalu mempermudah segala urusan kita.
Kadang nggak kita minta aja Allah kasih loh.
Dan hari ini, untuk yang kesekian kalinya Allah nunjukkin kuasanya. Masya Allah banget guys.....
Dari beberapa hari kemaren, berniat nyari info tentang Masjid yang akan mengadakan kajian.
Keliling-keliling Shalat di Masjid mana-mana nggak nemuin info itu ataupun melihat info dipapan pengumuman tentang kajian untuk hari-hari kedepan.
Tapi hari ini tadi, ba'da Shalat Dzuhur disalah satu Masjid akhirnya bisa menemukan info itu.
Diumumkan akan ada kajian tetap ba'da Shalat Subuh, dan akan dimulai hari Sabtu ini nanti.
Tadinya nggak ada niatan untuk Shalat di Masjid tersebut, tapi Allah SWT mensettingkan untuk peristiwa hari ini.
Beliau atur sebuah janji buat aku dan salah satu klien sekolahan untuk meeting disalah satu cafe yang berdekatan dengan Masjid tersebut. Dan janjiannya adalah Ba'da Shalat Dzuhur. Karena nggak mau terlambat akhirnya Aku memilih untuk menunggu didekat-dekat situ. Dan tau ada Masjid didekat situ, akhirnya Dzuhurnya disitu deh.
.
Terus dimana letak kekuasaan Allah pada momen ini?????
Allahlah yang mengatur hati sang klien untuk menentukan tempat kami bertemu.
Coba kalau Allah nggak settingkan hati klien itu untuk meetingnya nggak di cafe yang dekat Masjid tersebut, mungkin sampai sekarang Aku masih belum tau dimana ada kajian yang akan berlangsung.
Sesederhana itu, tapi maknanya itu yang luar biasa banget.
Sebenarnya banyak banget yang Allah tunjukkin ke kita tanpa kita sadarin. Dan parahnya lagi kita nggak mensyukuri nikmat itu Astaghfirullahaladzim.
Contohnya nih dalam kehidupan anak muda zaman now, kita berdoa nih agar kita bisa hidup bahagia sama pasangan kita. Ehhh pasangan kalian maksudnya (kalau Aku sih standby mode on aja untuk bisa jadi pasangan wkwkwk, bantu Aamiinkan yee).
Terus ketika kalian berdoa Allah malah memisahkan kalian. Naah loh..... malah dibikin sedih jadinya.
Eiitssss tunggu dulu, maksud Allah pasti baik.
Mungkin aja ketika kalian dilanjurkan bersama terus malah bisa bikin kalian sakit hati.
Kan kita nggak tau.
Justru dengan terpisah malah membuat hati kita akan lebih tenang nantinya, lalu Allah kirimkan penggantinya yang akan membuat kalian bahagia.
Rahasia Allah banget tuh, keren ye.....
.
Hidup adalah proses, Allah akan berikan yang terbaik menurut Beliau, bukan menurut kita. Karena yang tau kan Allah.....
Ketika dipisahkan bukan berarti satu pihak tidak baik, atau pihak yang satunya tak baik.
Ya mungkin caranya yang tak baik, atau tujuannya yang tidak ditujukan ke Allah sehingga menjadi kurang Lillah gitu men.
Kan seperti yang diingatkan oleh Ustadz Hanan Attaki kalau segala sesuatunya memang harus melibatkan Allah SWT.
Terus kalau semisal setelah perpisahan, satu pihak masih mengharapkan kembali dipersatukan, apa itu boleh?
Boleh banget sih kalau menurut Aku.
Karena yaa itu tadi, kita harus memperbaiki apa yang menjadi kekurangan terlebih dahulu.
Kalau niatnya kurang Lillah, ya harus diperjuangkan agar niatnya itu bisa bener-bener karena Allah Ta'ala.
Kalau caranya salah ya harus diperbaiki caranya.
Perbaiki diri sendiri, perbaiki hubungan sama Allah, nah nanti tinggal doa-doa terus aja.
Minta hubungannya dibaikin sama Allah.
Dan dipertemukan kembali ketika semua sudah menjadi lebih mantap. Kalau niatnya baik Insya Allah dimudahkan.
Naahhh itu salah satu contoh aja ya, kalau contoh yang lain banyak banget lah.
Intinya perpisahan itu adalah sebuah nikmat.
Dimana kita bisa menikmati kesendirian yang mungkin akan membawa kita lebih dekat ke sang pencipta.
Ngedosa lagi taubat lagi ngedosa lagi taubat lagi, gitu aja terus sampai bener-bener bisa menjadi jauh lebih berkurang ngedosanya.
Kan kalau mau nggak berbuat dosa sama sekali kan rasanya nggak mungkin tuh, yaaa seminimalisir banget lah ngedosanya gitu.....
Dan proses orang yang ingin berubah itu memang berat dan godaannya pasti juga lebih berat.
Keep faith buat semua yang sedang berproses kejalan Allah SWT.
Semoga kita semua mampu Istiqomah dan terus mampu menebarkan kebaikan.
Aamiin ya Mujib.....
Tidak bermaksud mengajarkan, hanya sekedar mengingatkan, terlebih kepada diri sendiri.
Semoga bisa kita petik bersama hikmahnya
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Rabu, 16 Januari 2019

Hadir



Assalamualaikum, ada pelajaran kecil yang Diambil dari sebuah cerita.
Ini adalah Islamic Center di kota Balikpapan.
Aku sih Shalat disini baru 3x aja.
Karena memang letaknya yang cukup jauh dari rumah dan tempat aku berkegiatan sehari-hari.
Naahhh..... di postingan ini kita bukan ingin membahas Masjidnya ya.
Tapi ada suatu momen yang Masya Allah banget tadi siang setelah Shalat Dzuhur disini berdasarkan ceritanya.
.
Singkat cerita aja yee..... jadilah ia orang ke4 terakhir yang keluar dari dalam Masjid.
Berjalan pelan melewati pelataran yang cukup luas dan ingin menuju ke tempat parkir yang ada dibawah Masjid.
Sesaat sudah dijalanan turun menuju parkiran, ia menyempatkan menoleh ke arah kiri, ke arah pelataran mesjid yang barusan dilalui.
And you know what he see?
Ia melihat seorang sahabatnya, sahabat yang luar biasa banget.
Menggunakan gamis biru navy dan jilbab berwarna abu-abu bermotif kupu-kupu. Berdiri dari kejauhan menatap dengan lembut dan tersenyum indah. Bahkan dari kejauhan pun masih mampu dilihat senyum indahnya.
Masya Allah.....
Wanita itu berjalan pelan menuju sisi lain pelataran, dan tetap dengan kepala yang mengarah kesini.
Sedari tadi telah menghentikan langkah dan juga mengikuti kemana arahnya berjalan dengan tubuh.
Ia melihat wanita itu sesekali meloncat kecil, dan berputar, mengangkat tangannya, lalu kembali menatap kemari. Dialihkannya pandangan karena ia tersadar ini adalah sesuatu hal yang tak mungkin mengingat wanita itu tidak tinggal disini.
Namun ketika dialihkannya pandangan jauh, ia justru melihatnya lagi. Kali ini menggunakan gamis merah dan berjilbab abu-abu polos.
Masih dengan senyum indahnya, wanita itu kembali berjalan ke arah berlawanan dari sebelumnya. Sesekali meloncat dan berputar-putar, dengan tangan yang dibuka lebar lalu diangkat tinggi. Yaa kalau digambarkan, kayak iklan-iklan di tv itu nah jalan sambil mutar-mutar menar-nari.
Masya Allah.....
.
Segera ia beristighfar, dan hilanglah wujud wanita itu dari penglihatannya.
Tanpa disadari matanya sudah sangat berairan, bukan karena kelilipan terkena debu akibat wanita itu yang berputar-putar tadi ya hehehe.
Tapi yaaa nggak taulah, tiba-tiba beairan dan agak sedikit sesak didada yang terasa.
Yaaa mungkin hanya perbuatan Jin jahat yang ingin mengganggu fikirannya.
Atau mungkin sebenarnya itu adalah pemberian dari Allah SWT yang sangat baik karena ingin menghiburnya.
Entahlah, ia memang merindukan segalanya tentang wanita itu..... segalanya.
Semoga rindu itu bisa membawa kepada hal kebaikan. Bisa menjadikan lebih dekat dengan Allah SWT. Bisa dilampiaskan menjadi sebuah doa dan sujud yang lebih lama, khusyuk, tenang dan nyaman.
.
Okeee para reader, mungkin bagi kalian yang nggak pernah ngalamin hal ini akan berkata lebay, berlebihan, dll.
But it's really, dan post ini ditulis agar kita bisa menyadari suatu hal dan sama-sama belajar serta memetik hikmah atas apa yang telah terjadi hari ini.
Terkadang sesuatu hal yang membatin di hati, bisa jadi terwujudkan didalam khayalan.
Walaupun tanpa kita sadari atau tanpa kita ingin menghayalnya sendiri.
Nah menurut yang pernah aku baca, Kalau untuk menghayal yang disengaja jelas itu dilarang, apalagi menghayal sesuatu yang tidak baik atau menghayal sesuatu yang baik tapi tanpa ada diwujudkan dalam bentuk usaha, ikhtiar dan doa.
Nah kalau kaya tadi bener-bener nggak tau, itu termasuk dalam kategori hayalan atau bentuk rasa dari batin yang terlalu kuat sehingga kita mampu melihatnya dalam sebuah wujud.
Hanya Allah SWT yang tahu.....
.
Okeee para reader, pesannya adalah untuk tidak berhayal pada apa yang bukan ketentuan Allah SWT.
Kalau punya mimpi-mimpi yang baik monggo silahkan diperjuangkan.
Perjuangkan sekuatnya raga dalam berusaha dan berikhtiar.
Dan sekuatnya hati dalam berdoa serta bertawakal.
Insya Allah kalau kita berlapang dada dalam menanti mimpi itu, maka Allah SWT akan mewujudkannya. Insya Allah..... Allah nggak pernah ingkar janji. YAKIN YAKIN YAKIN.....
.
Keep Faith buat yang sedang berjuang, yang sedang bertawakal, yang sedang dirundung rindu.
Doakan selalu yang terbaik untuk kita pribadi dan juga siapapun yang ada di hati kita.
Kalau katanya D'Masiv "Jangan Menyerah"
Kalau katanya Afgan "Jodoh Pasti Bertemu"
Kalau katanya Aci Cahaya "Ana Uhibbuka Fillah"
Eeeyyyyaaaakkkkk...... :p

Tidak bermaksud mengajarkan yaa guys, hanya sekedar mengingatkan, terlebih kepada diri sendiri.
Semoga bisa kita petik bersama hikmahnya
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Senin, 14 Januari 2019

Bila Tiba

Assalamualaikum.....
Para sahabat, sanak saudara dan para reader.
Ingin berbagi pengalaman sedikit nih.....
Beberapa hari yang lalu, sempat liat-liat postingan di Instagram dan banyak kali ngeliyat postingan yang isinya berupa video, atau tulisan yang menjelaskan tentang Sakaratul Maut.
Dan Masya Allahnya lagi setelah banyak melihat postingan-postingan itu , ada suatu kejadian yang Aku alamin ketika sedang duduk didepan Masjid saat ingin Shalat Ashar.
Sore itu cuaca kota cukup terik, bikin tenggorokan teriak minta tolong untuk segera dibahasi dengan minuman dingin. Dan kebetulan didepan Masjid ada warung penjual minuman. Akhirnya Aku memilih untuk membeli sebotol minuman suplemen makanan yang ada sodanya (YouC 1000).
And apa yang terjadi pada minuman itu????? Minuman itu Aku minum lah, kan haus hehehehe.
Dan sangking hausnya, minuman itu ingin aku minum dalam beberapa tegukkan aja.
Setelah beberapa tegukkan, Aku tersedak dan..... Astaghfirullahaladzim..... :(
Untuk kali pertama ngerasakan sakitnya tersedak minuman suplemen bersoda itu.....
Hmmmm temen-temen tau lagunya Band Ungu nggak yang judulnya "Bila Tiba"?
Yang liriknya begini nih "Saat tiba nafas diujung hela, mata tinggi tak sanggup bicara, mulut terkunci tanpa suara. Bila nafas akhir berhenti sudah, jantung hatipun tak berdaya, hanya menangis tanpa suara".
Aku merasakan hal yang sama persis seperti dilirik itu, bener-bener nggak bisa nafas sama sekali, dengan mulut terbuka, mata yang berairan, begerak pun nggak bisa, dan tanganku hanya bisa megangin dada yang sangat sakit bangeeeeeetttttt pada saat itu, bener-bener nggak bisa nafas sama sekali dalam beberapa menit, dan jantung terasa cepet banget berdetaknya. Seketika pada saat itu, aku terfikirkan untuk mengucapkan 2 kalimat Syahadat didalam hati. Karena bener-bener pada saat itu aku berfikir bahwa mungkin sekarang Aku telah menerima salah satu janji Allah SWT.
Masya Allah..... momen yang nggak bisa kelupa sampai detik ini. Bener-bener nggak bisa nggambarin rasa sakitnya di dada itu gimana guys. Mungkin kalau dirasa-rasain yaaa..... sakitnya itu ngalahin sakitnya ketika Kamu disuruh pergi dari orang yang lagi disayang-sayangnya, lagi diperjuangin-perjuanginnya, dan yang selalu kamu sebut namanya tiap hari dipuluhan doamu dalam sehari. Weeeeddeeewwww.....
Tapi beneran itu sakit banget, nggak dilebih-lebihkan loh guys, padahal itu cuma tersedak minuman bersoda aja ya tapi sampai segitunya sakitnya. Apalagi kalau kita sudah bener-bener berada dalam posisi Sakaratul Maut. Masya Allah..... mungkin untuk melafazkan Syahadat didalam hati aja sudah sangat sulit sekali.
.
Yaaaa semoga kejadian ini semakin membuat kita ingat pada Kematian.
Bahwa kematian itu sama kayak rejeki dan jodoh.
Datangnya bisa kapan aja, dimana aja, pada saat yang tak terduga, dan istimewanya kematian itu adalah ia tak pernah pandang bulu men.....
Tak perduli kita dalam posisi siap atau tidak siap, muda atau tua, sakit atau sehat, dirumah atau dijalan. Kalau sudah waktunya tiba yaa Malaikat Izrail akan melaksanakan tugasnya untuk kita.
Masya Allah.....
Yuk kita sama-sama memperbaiki diri, menyiapkan bekal, dan terus berusaha menjadi hamba Allah yang berTaqwa. Agar kelak saat itu sudah tiba, setidaknya ada hal baik yang kita bawa.
Dan berdoalah agar saat itu tiba, kita dipulangkan dalam keadaan yang Khusnul Khotimah dan tidak maksiat. Karena Adzabnya pasti akan teramat perih pula ketika kita harus pulang dalam keadaan yang maksiat. Dan perbanyaklah berdoa juga agar kita dipermudah ketika menjalani Sakaratul Mautnya.
Aamiin Allahumma Aamiin.....
.
Ada tips nih agar kita bisa memperpanjang usia kita, bisa dengan bersedekah dan bersilaturahmi.
Seperti cerita Nabi Ibrahim As..... Nabi Ibrahim As mempunyai seorang sahabat sekaligus muridnya. Pada suatu hari datanglah sahabat tersebut ke Nabi Ibrahim. Ia menyampaikan pesan bahwa ia akan menikah besok dan mengundang Nabi Ibrahim As untuk hadir dihari bahagianya itu.
Sepulangnya sang sahabat, datanglah Malaikat Izrail kepada Nabi Ibrahim As. Malaikat Izrail bertanya maksud kedatangan sahabat Nabi tersebut, dan Nabi Ibrahim As pun menjelaskan bahwa kedatangannya adalah untuk mengundang dirinya dihari pernikahannya besok.
Lalu Malaikat Izrail mengatakan bahwa Ia telah diperintahkan Allah SWT untuk mencabut nyawa sahabat Nabi Ibrahim As tersebut juga esok hari.
Sontak Nabi Ibrahim As pun kaget dan dilema. Haruskah ia memberitahukan berita itu kepada sahabat yang disayanginya. Agar mungkin sang sahabat bisa mempercepat pernikahannya.
Tapi sang Nabi mengurungkan niatnya karena menurutnya, apa yang sudah menjadi rahasia Allah SWT biarlah tetap menjadi rahasiaNya.
Di keesokkan harinya Nabi Ibrahim hadir di acara pernikahan tersebut, dan masih melihat sahabatnya itu dengan keadaan sehat. Nabi Ibrahimpun cukup kebingungan, padahal seperti yang dikatakan Malaikat Izrail bahwa ia akan mencabut nyawanya tepat dihari pernikahannya tersebut.
Hari-hari berlalu bahkan tahun berganti tahun, dan sahabat masih tetap dalam keadaan sehat.
Nabi Ibrahim As pun bingung dengan apa yang terjadi, sampai ketika Nabi Ibrahim As bertemu kembali dengan Malaikat Izrail dan menanyakan mengenai perintah Allah SWT dulu untuk mencabut nyawa sahabatnya itu.
Malaikat Izrail menceritakan kronologinya, bahwa dimalam sepulang dari mendatangi Nabi Ibrahim As, sahabatnya itu mensedekahkan separuh hartanya. Dan pada malam itu juga Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Izrail untuk mengcancel tugasnya kepada sahabat Nabi Ibrahim As tersebut. Masya Allah..... sungguh Allah SWT adalah maha pengampun, lagi maha memaafkan.
.
Okee guys..... perbanyak sedekah yuk!!!!! Karena memang kan 2,5% harta milik kita adalah hak mereka yang membutuhkan.
Senyum dan mengajak pada kebaikan juga salah satu kebaikan yang tertuang dalam hadits loh.....
So..... jangan berhenti tersenyum, saling mengingatkan pada kebaikan, dan jangan memutus tali silaturahmi kita ya..... Ka a ka i te a ta, KITA.
Hehehehehe..... kali aja dari silaturahmi bisa berlanjut menjadi kebahagiaan berkeluarga bersama yang hakiki. Hmmmmm..... Aamiin Ya Mujib.
.
Tidak bermaksud mengajarkan ya manteman, hanya sekedar mengingatkan, terlebih kepada diri sendiri.
Semoga bisa kita petik bersama hikmahnya.
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan kata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Jumat, 11 Januari 2019

JONOK

Assalamualaikum guys......
Bismillahirrahmanirrahim.....
Rindu..... mengapa rindu hatikuu.... tiada tertaaahhaann..... syalalalalalala.....
Wkwkwkwkwk, itu lagu zaman purbakala guys. Cuma yang sudah berumur aja yang kenal sama lagu itu yakan 👴.
Okeeyyy kita mulai, oiyyaaa lupa bilang. "JONOK" itu bahasa Kutai yang artinya Rindu.
Sebenarnya sih sudah dari beberapa hari yang lalu pengen nulis, hanya saja memang baru bisa tertulis disini dan kebetulan lagi ngerasain banget banget banget seperti yang jadi judul postingannya ini hehehehe.....
Kalau dulu pernah sih nulis tentang Rindu, tapi lebih ke macam-macam dan jenis-jenis rindu.
Nah kali ini pengen lebih menjelaskan tentang kenikmatan merindu. Sik a sikkkk..... tetew 💃
.
Ada yang bilang rindu itu indah
Ada yang bilang rindu itu asik
Ada yang bilang rindu itu perih
Ada yang bilang rindu itu sakit
Ada yang bilang rindu itu gelisah
Kalau Aku yang bilang, rindu itu ya kamu..... iyaaa kamuuu.....
Oke oke oke lanjut, no curhat tipis-tipis dulu.
.
Sejatinya rasa rindu itu adalah sebagaimana kita menyikapinya aja.
Kalau yang benar, ya rindu itu indah. Memang sih juga menghadirkan perih, sakit, dan gelisah juga tapi Insya Allah lebih banyak indahnya kalau yang kita rindukan itu adalah hal yang kita cintai.
Misal nih, kan ada tuh yaa judul lagu "Rindu Muhammad". Yang mana yang dimaksud adalah rindu kepada Nabi Muhammad. Kaya gimana ceritanya coba bisa merindukan seseorang yang belum pernah dijumpai????? Yaaa semua itu bisa terjadi kalau kita cinta dengan Nabi Muhammad.
All Everything..... ajarannya, ceritanya, perjuangannya, perjalanannya, Sunnah dan Haditsnya, semuanya deh.....
Begitu juga dengan rindu kepada seseorang atau sesuatu. Semakin lama tak bertemu, semakin lama tak melihat, semakin lama tak berkomunikasi, semakin lama tak mendengar suaranya, justru akan membuat semuanya semakin terasa nikmat. Karena dasarnya adalah cinta itu tadi. Apalagi kalau sudah tulisannya "Ana Uhibbuka Fillah", hmmmm rasa menggetar kaki ini huhuhuhu.....
Nah kalau nggak punya dasar cinta yang kuat, yaa kalau udah lost kontak aja pasti bakal lupa dengan mudahnnya. Bakal cepat menghilang berlalu begitu saja bak debu yang tertiup badai Hurricane.
So..... kalian pilih yang mana? Coba tuntaskan rindunya aja, atau dibiarkan aja rindunya biar makin numpuk kayak gunung? Biar kalau meletus semua orang bisa merasakan serpihan rindunya kita, haasseeeekkkkkk..... tapi yaa kalau sama-sama rindu sih bakal lebih nikmat lagi. Lah kalau rindunya bertepuk sebelah tangan????? Duhhh..... ngenes brader, turut prihatin aja dah. Tapi kembali ke dasar awal tadi kok, kalau udah cinta Insya Allah tetap akan indah.
.
Dan pengen reminder aja nih, tetap nikmati indahnya merindu itu dengan segala hal yang positif.
Apalagi kalau yang dirindukan adalah seseorang yang belum menjadi kehalalanya.
Yaa dibawa Dzikir, Doa, Istighfar. Minta aja ke Allah Azza Wa Jalla supaya rindunya dibantu dikontrolkan. Agar tak menjadi syahwat yang berujung pada kemaksiatan.
Minta aja sama Allah SWT supaya rindunya tersampaikan dengan baik melalui doa. Yaaa..... mudahan Allah meng-Ijabah segala doa-doanya. And yang pasti, doakan yang baik-baik aja yaa, semoga dilindungi, dirahmati, diberkahi, dan kelak rindu itu akan tuntas takkala sepasang yang belum halal tadi akan bertemu dipelaminan bukan untuk sebagai tamu, melainkan sebagai sepasang kekasih halal yang sama-sama berkomitmen untuk menyempurnakan separuh Agamanya berdua demi perjuangan menuju Jannahnya Allah SWT.
Aamiin Ya Allah Ya Mujib.....
.
Yuk nikmatin aja rindunya..... urusan rindu itu akan berakhir seperti apa yaa itu hak Allah mau bakal jadi gimana.
Keep faith aja, and must be strong yaa all.....

Wassalamualaikum,

Jangan Takut

Assalamualaikum reader,
Ade satu cerite..... satu problematika kehidupan yang tampak rumit.
Nampak darimane saje memanglah cukup rumit.
Cerite ni tiba dari tanah Melayu, Tapi Insya Allah kite doakan saje ia mampu mengatasi ketakutan itu ye.....
Okkkeeey pemirsa sebangsa dan setanah air Indonesiaku Jaya...... Bismillah (kita balik ke bahasa biasa aja yaa biar nggak bingung kosakatanya hehehe)
.
Rasa takutnya itu adalah "Takut Ditinggal" yang berlanjut menjadi rasa untuk tidak ingin menikah.
Weeewwwwwwwww, sampai nggak bisa berkata-kata pada saat pertama kali mendengar itu.
Karena emang bener-bener baru sekali denger ada yang beginian, Subhanallah.
Dan pada saat denger itu, nggak banyak motivasi yang bisa diberikan karena memang belum bisa berkomentar banyak akan hal itu.
Yaaa sekarang sih belum bisa ngasih motivasi yang banyak juga, nambahin sikit-sikit aje..... maklum lah yaa belum nikah juga soalnya wkwkwkwk.
Tapi siap nikahin kok, kalau emang udah nggak takut lagi Upppsss..... 😃 #ngarepdotkom
.
Ini adalah sebuah kekhawatiran yang pasti pernah dirasakan oleh semua insan termasuk Saya secara pribadi (Oke Fix, jangan ninggalin yaa apalagi nyuruh pergi #nyambicurhat hahahaha.....)
Banyaknya rekan, sanak saudara yang mengalami kegagalan, banyaknya mendengar cerita tentang pahitnya rumah tangga, sering bertengkar, kekerasan dalam rumah tangga, ataupun perselisihan yang berujung pada perpisahan. Oiyyyaaa...... Satu lagi, maraknya kasus perselingkuhan (ditinggalkan karena ada wanita lain yang hadir). Beberapa hal diatas menjadi faktor kenapa ketakutan itu menjadi muncul. Secara logika adalah hal yang wajar, tapi jangan sampai rasa takut itu mengalahkan hakekat kita sebagai manusia untuk menyempurnakan separuh Agama dengan menikah.
Kita nggak boleh kalah men......
Kalau kita tengok-tengok niii yeee, sebenarnya kenapa sih faktor-faktor itu bisa terjadi?????
Ada yang tau?????
Kalau menurut beberapa buku yang pernah dibaca, dan beberapa obrolan bersama orang yang sudah berpengalaman dalam berumah tangga (maksudnya berpengalaman yang sudah berumah tangga sekian lama ya, bukan yang sudah berumah tangga sekian banyak ya 😃). Semua itu terjadi didasarkan atas kesalahan si pasangan sendiri. Nah dari hal itu pula, bisa ditarik kesimpulan beberapa penyebab kenapa kesalahan itu bisa terjadi. Berikut diantaranya :
1. Kurangnya pengetahuan tentang berumah tangga
2. Tipisnya Iman
3. Mental yang belum matang
Yuk kita bahas satu persatu, tapi sebelumnya mau minta maaf dulu nih yaaa..... Nggak ada maksud menggurui hanya sekedar berbagi Sedikit yang diketahui aja.

Pengetahuan dalam berumah tangga itu penting men, karena memang berumah tangga itu nggak sembarangan. Memang ada ilmu dan juga tips-tipsnya. Sebelum membina rumah tangga, pastikan kita memiliki bekal ilmunya. Misalnya tips untuk disayang suami, kiat biar selalu dimanja istri, strategi biar rumah tangga langgeng sampai kakek nenek, atau metode membina rumah tangga yang harmonis, dan masih banyak lagi deh pokoknya. Kalau disuruh jelasin satu-satu bisa nggak cukup nih karakter huruf yang disediain sama blogger wkwkwwk. Nah yang pasti tips, kiat, strategi, dan metodenya itu adalah sesuatu yang nggak nyimpang dari ajaran Agama yaa.
Coba baca-baca aja cerita rumah tangga Nabi Muhammad SAW!!!!!
Manjainnya Aisyah ke Nabi gimana, setianya Khadijah ke Nabi gimana, mulianya Ummu Salamah ke Nabi gimana, dll.
Memang..... kita bukan Nabi dan bukanlah istri Nabi, tapi setidaknya kan kita bisa berusaha untuk menteladani sifat-sifat baiknya. Melihat bagaimana kisah mereka lalu mencoba juga untuk diterapkan pelan-pelan.
Cobaan di zaman dahulu itu lebih berat loh daripada cobaan zaman sekarang. Hanya saja memang mentalnya kita yang juga berbeda dengan orang-orang dizaman Nabi.
Nah kalau sampai ada kasus perselingkuhan, perlu ditinjau kembali kediri masing-masing. Kesilapan apa, kekurangan apa, atau kesalahan seperti apa yang menyebabkan itu terjadi. Pasti dasarnya dari diri kita sendiri kok. Dan yang pasti dari kita yang nggak tahan sama godaan syaitan, kalau ini hubungannya dengan keimanan ya...... (Ntar dibawah kita bahas).
Kalau udah ada bekal ilmu, Insya Allah kita setidaknya sudah tahu harus berbuat apa dan bagaimana menyikapinya dengan bijak.
Yakin yakin yakin harus yakin sama diri sendiri yaa.....

Nah selanjutnya tentang keimanan. Keimanan ini utama banget men. Nggak cuma dalam berumah tangga aja tapi juga dalam kehidupan sehari-hari pastinya. Berbekal hati, raga, batin yang berakhlak dan berserah pada Allah SWT, rumah tangga nantinya juga bisa menjadi sangat harmonis pastinya. 
Yaaaa misalnya ketika rumah tangga sedang diuji tentang permasalahan ekonomi, bagi orang yang beriman Insya Allah dia akan fine-fine aja. Karena yakin bahwa pertolongan Allah akan tiba bila mereka bertawakal. Lalu misalnya ketika rumah tangga diuji dengan perselisihan, mereka yang beriman Insya Allah akan fine-fine aja. Karena mereka pasti akan bisa bersikap lapang dada dan mengalah demi kebaikan, lalu mengikhlaskan segala sesuatunya karena Allah Ta'ala.
Apalagi buat kaum Adam, karena nanti kan bakal jadi Imam tuh. So pasti kudu punya keimanan yang baik biar bisa membimbing makmumnya. Insya Allah segala permasalahan pasti akan dimudahkan selama kita beriman dan bertaqwa. Yuk kita siapkan iman kita sebelum berumah tangga. Kalau yang kemaren-kemaren kita banyak kekhilafan ya monggo segera diperbaiki. Sesungguhnya nggak ada manusia yang sempurna, pasti ada melakukan kesalahan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan berjuang untuk memperbaikinya.
Kalau ada kasus seorang yang ahli Agama tapi melakukan kekhilafan dengan mendua atau apalah itu namanya, yaa kitapun hanya bisa memakluminya. Karena seorang ahli agama sekalipun juga tetaplah manusia yang tak luput dari dosa dan khilaf. Bisa saja sekarang ahli agama itu sedang bertaubat dan menyesali segala kekhilafannya. Dan pada akhirnya Kita bisa jadikan pelajaran dari kasus tersebut, agar kita yang masih biasa-biasa dalam keimanan ini bisa tetap aman terkendali hubungannya nanti.
Aamiin.....

Mental..... kurang lebih sama dengan keimanan. Hanya saja lebih spesifik tentang posisi kesiapannya.
Biasanya perpisahan banyak dialami pasangan muda dalam kasus kurangnya mental ini.
Baru tersandung batu kerikil sudah berpisah, baru tersandung batu sungai sudah mendua. Nah ini yang dimaksud dengan kesiapan mental. Jadi buat para pasangan muda, harus kudu mempersiapkan mental secara matang nih kalau-kalau seburuk-buruknya lagi diuji sama Allah rumah tangganya. Jangan mudah tersulut emosi, amarah dan sikap egois yang tinggi.
Yang namanya rumah tangga pasti beda dengan hubungan yang belum berumah tangga. Cobaan yang datangpun pasti jauh lebih dahsyat. Tinggal bagaimana kita menyelesaikannya saja sih.
Perlu diingat, ketika rumah tangga dijalani berdua maka hadapilah permasalahan yang ada berdua pula. Dengan komitmen sama-sama, perjuangin sama-sama, intropeksi sama-sama, selesaikan dengan kepala dingin sama-sama, saling menerima kekurangan masing-masing sama-sama, ikhlasin cobaannya sama-sama, jadi kapan kita bisa sama-sama...... ????? Uuppsss keceplosan lagi hehehehe (jangan tegang gitu dong bacanya, biar cair dikit suasana geenggg hehehe).
Kalau pasangan bisa memiliki mental yang kuat, keyakinan satu sama lain, Insya Allah masalah yang datang cuma sekedar jadi penggugur dosa aja dan nggak sampai meretakkan rumah tangga.
.
Yaaapppp kira-kira begitulah......
Semoga bisa sedikit meringankan beban khawatirnya dihati yee..... Semangat yeee!!!!!
Insya Allah yang tepat akan datang disaat yang tepat, yang baik akan bertemu dengan yang baik, dan sejatinya jodoh adalah cerminan diri, Insya Allah.
Serahkan saja semua sama Allah SWT.

Nah buat yang lain yang belum dipertemukan sama jodohnya, yuk ahhh daripada sibuk nggak sabar cari sana-sini, mending kita mantapin Iman, ilmu, dan mental kita.
Biar kalau pas sudah dipertemukan, yaa langsung disegerakan aja.....
Buat yang sudah dalam proses perjuangan menuju pacaran halal, semoga dipermudahkan niatnya, dan buat yang malah disuruh berhenti semoga makin ikhlas usaha serta perjuangannya ke Allah yaak..... ketuk terus aja pintu hatinya Allah SWT. Jadi kalau nanti Allah udah bukain pintu, kita masih tetap ada didepan pintu itu. Sabar, tawakal, Bismillah.....
.
Oiiyaa poo satu lagi, niatkan menikah itu sebagai ibadah. Bukan untuk memenuhi kebutuhan syahwat ataupun sekedar tuntutan hidup.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu berniat baik.
Sekali lagi maaf ya bila ada salah ucap dan berpendapat, memberi ilmu bukanlah berarti sudah merasa paling tahu, Naudzubillahimindzalik. Hakekatnya kita aja yang ditegakkan untuk saling mengingatkan dan mengamalkan ilmu serta menjadikan ilmu kita jadi befrmanfaat bagi orang-orang disekitar.
Kesempurnaan hanya milik Allah......

Wassalamualaikum,