Perlahan, tubuhku ditutup Tanah. Perlahan semua pergi meninggalkanku. Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka. Aku sendirian di tempat gelap yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Dingin dan sendiri, menunggu keputusan…
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya juga ada darahku mengalir, tak juga tinggal. Apalagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain. Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka…..
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian !!! Anakku menangis, tak kalah sedih. Dan demikian aku juga, Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan. Tetapi aku tetap sendiri disini, menunggu perhitungan …
Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap. Dan maaf pun tak bakal didengar. Aku benar-benar harus sendiri. Karena ku tahu.... sejak aku lahir aku tahu. Aku nanti pasti mati !!!
Ya Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja… atau beberapa menit saja !!!
Aku harus berkeliling memohon maaf pada mereka. Yang selama ini telah merasakan zalimku. Yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku. Yang selama ini telah aku sakiti hatinya, yang selama ini telah aku bohongi….
Aku harus kembalikan semua harta kotor ini. Yang kukumpulkan dengan wajah gembira. Yang kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan. Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu…..
Ya …. Tuhanku, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta !!!
Teringat kata-kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka. Maafkan aku, ayah dan ibu. Mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangMu !
Beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku. Untuk sungguh - sungguh beramal soleh. Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu. Bersama-sama dengan mereka …
Begitu sesal diri ini.... karena hari hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan belaka. Kesenangan yg pernah kuraih dulu, kini tak ada artinya. Selalu ku sia - siakan saja, waktu hidup yang hanya sekali itu. Andai ku bisa memutar ulang waktu itu …
Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan. Dan semua menjadi terlambat. Dan aku harus sendiri untuk waktu yang tak terbayangkan …
Astaghfirullah hal adzim…. Irhamnaa Ya arhamarrohimmin ! Ya ghofar, Ya Aziz, Ya Rohman, Ya Rohiim, Ya Robbal alamiin.
“[36:54] Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yg telah kamu kerjakan !”
Mudah-mudahan bisa menjadi Renungan buat kita semua…. agar kita lebih bijaksana dalam mengarungi bahtera kehidupan yg hanya sebentar saja…..
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya juga ada darahku mengalir, tak juga tinggal. Apalagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain. Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka…..
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian !!! Anakku menangis, tak kalah sedih. Dan demikian aku juga, Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan. Tetapi aku tetap sendiri disini, menunggu perhitungan …
Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap. Dan maaf pun tak bakal didengar. Aku benar-benar harus sendiri. Karena ku tahu.... sejak aku lahir aku tahu. Aku nanti pasti mati !!!
Ya Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja… atau beberapa menit saja !!!
Aku harus berkeliling memohon maaf pada mereka. Yang selama ini telah merasakan zalimku. Yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku. Yang selama ini telah aku sakiti hatinya, yang selama ini telah aku bohongi….
Aku harus kembalikan semua harta kotor ini. Yang kukumpulkan dengan wajah gembira. Yang kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan. Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu…..
Ya …. Tuhanku, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta !!!
Teringat kata-kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka. Maafkan aku, ayah dan ibu. Mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangMu !
Beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku. Untuk sungguh - sungguh beramal soleh. Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu. Bersama-sama dengan mereka …
Begitu sesal diri ini.... karena hari hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan belaka. Kesenangan yg pernah kuraih dulu, kini tak ada artinya. Selalu ku sia - siakan saja, waktu hidup yang hanya sekali itu. Andai ku bisa memutar ulang waktu itu …
Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan. Dan semua menjadi terlambat. Dan aku harus sendiri untuk waktu yang tak terbayangkan …
Astaghfirullah hal adzim…. Irhamnaa Ya arhamarrohimmin ! Ya ghofar, Ya Aziz, Ya Rohman, Ya Rohiim, Ya Robbal alamiin.
“[36:54] Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yg telah kamu kerjakan !”
Mudah-mudahan bisa menjadi Renungan buat kita semua…. agar kita lebih bijaksana dalam mengarungi bahtera kehidupan yg hanya sebentar saja…..