Kamis, 30 Oktober 2014

Stasiun Purwosari Solo

Stasiun ini sama dengan stasiun lain pada umunya. Tempat yang setiap harinya selalu diramaikan oleh para penumpang kereta api yang ingin berpergian. Tapi pada hari kamis 30 Oktober 2014, stasiun itu terasa istimewa bagiku. Meski bukan rasa suka atau kebahagiaan yang aku dapat, tapi ada satu momen yang sampai sekarang sangat aku ingat. Momen apakah ituuu???? Jrreenng Jreeng Jreengggg………!!!

Bingung iih ceritanya mau darimana, soalnya rada lucu gitu. Tegang, seru, dan romantis (halaaahhhh ngacoo).

Baiklah kita mulai dari awal aja.

Pukul 05.30 di Yogyakarta…..

Aku tersentak melihat wajahnya ketika ia sedang tertidur. Lucu, nggemesin, cantik, manis, tapi rada aneh gitu sih. Aneh soalnya remang-remang gitu ngeliyatnya, jadi bingung ngebedain yang mana hidung yang mana jidat hahahahaa.

Ada dua rasa yang aku rasain pada pagi hari itu. Yang pertama aku seneng bisa ngerasa deket banget gitu sama dia. Dan yang kedua, ada rasa sedih yang cukup hebat karena pagi ini juga dia harus pulang ke daerah asalnya, NTT.

Ehh Papua Barat maksudnya.

Ehhh bukan bukan, Maluku kalo nggak salah.

Alaamaak salah salah salaaah, Jawa Timur yang betul. Iyaaaa betul itu sudah Jawa Timur cok….

Naahhh tugas pagi ini ngantarin dia ke stasiun Lempuyangan di Yogyakarta jam 6 pagi men, dan ngebangunin dia itu sama kayak ngebangunin anak kucing men. Gampang banget, disenggol dikit udah bangun. Tapi yaa namanya masih baru-baru bangun jadi masih merem-merem sipit gitu sih (padahal aslinya tuh mata gedenya kaya telor kuda men).

Okeeh saya lanjutkan kembali ceritanya…. Jadi sampai disana langsung ngurusin tiket gitu karena tiketnya harus dicetak dulu. And because waktunya masih ada setengah jam sebelum keberangkatan, kami cari sarapan dulu nih. Kebetulan naga=naga di dalam perut sudah merintih kelaparan "LAAPAAAR BOOSS….. MAKAAAN BOSSS" hahahaaa.

Kami mampir diwarung ibu Ngatiyem. Dan buat kalian yang pengen deket sama beliau atau sekedar pengen tau tentang profil lengkap ibu Ngatiyem follow aja di @NgatiyemSelaluSendiri. Yaaappp kami pesen dua nasgor dan aku kebagian yang pedes, oohh nooooo……… but it’s oke guys. Ntar makan nasgornya sambil ngeliyatin dia aja. Biar yang pedes berubah jadi hambar. Mendingan hambar deh daripada pedes.

Kereta udah mau berangkat, udah dipanggil-panggil gitu si para penumpangnya. Kita masih nunggu nasgornya dimasakin sama bu Ngatiyem. Dan sambil nunggu, aku Cuma diam nikmatin menit-menit terakhir sebelum dia pergi. Sesekali aku mencuri pandang memberanikan diri menoleh kearah dia. Ini bagian terparahnya men, mata yang dari tadi udah beairan nahanin airmata ehhh akhirnya jatoh juga. Kayaknya sih dia nggak ngeliyat, yaaa mudahan aja nggak. Cepet-cepet dah buang muka sambil mbuangin semua airmata yang udah menuhin kelopak mata. Dan akhirnya nasgornya udah kelar, mata juga udah nggak kayak orang nangis lagi. Dan kami segera melangkahkan kaki masuk kedalam stasiun lagi. Dia langsung masuk kedalam kereta untuk menaruh barang-barangnya, dan bilang "Aku taroh barang-barang aku dulu ya, habis itu keluar lagi". Aku duduk menunggu sambil ngeliyatin poto-poto yang ada di handphone dia, karena memang sejak di warung tadi handphonya sudah aku pegang buat blututan gitu. Belum lima menit duduk tiba-tiba terdengar suara mesin menyala dan dengan sekejap kereta udah nggak keliyatan lagi. HHHUUUUUAAAAAAA…….. parah banget nggak sihh?? Belum pamitan, belum salaman, belum ini itu, haalaah.


Baaiiklaah pertanyaan untuk minggu ini…..
Apa yang akan dilakukan oleh si "AKU" setelah menyadari dirinya ditinggal oleh kereta pagi? #bukankeretamalam
a. Membiarkan saja dan menjual handphone yang tertinggal

b. Mengejar kereta dan melemparkan handphone yang tertinggal kewajah wanita itu

c. Mengabaikan dan masa bodoh dengan semua yang terjadi

d. Menyusul kereta dan memberikan salam perpisahan yang indah

e. Menyusuri rel kereta api dan berharap tertabrak kereta karena sedih belum sempat berpamitan

Kirim jawaban kamu di rajaenggang.blogspot.com untuk bisa mendapatkan hadiah 1 unit UDENG khas Madura beserta Cluritnya.

 
Udahan aahhh lucu-lucuannya, sekarang kita masuk zona gelap abadi. Hahahahaa berasa di gua pindul uuyy. Sekarang kita beralih ke zona seru dan tegang. Okkeeee read this!!!

Aku panik nih, sedih juga, kesel juga, pokoknya campur-campur nggak karuan dah. Untung aku juga nyimpen nomornya dia yang satunya. Pas aku telepon ehh malah cewek yang ngangkat. Yaaiyalah dia kan cewek men, kayaknya sih. Kami pun sama-sama bingung karena handphonenya yang satu juga masih sama aku nih. Singkat cerita, setelah 12 kali telpon-telpon dan 8 sms dan Tanya sana sini sunu sono akhirnya keputusan akhir adalah dia berhenti di stasiun pemberhentian pertama yaitu di stasiun Purwosari Solo yang berjarak 57km dari Yogyakarta. Aku menyusul kesana dan harus sampai sebelum jam sepuluh pagi karena keretanya jam segitu mau jalan lagi men. Nggak lucu dong ditinggal kedua kalinya di dua stasiun dan kota yang berbeda. Alhasil, jiwa amorpun membara, sekencang mungkin aku mendayung perahu yang akan membawaku ke stasiun purwosari. Dijalan aku menelepon salah satu temanku untuk mau menemaniku mengejar kereta ke solo. Kami pun pergi ke solo mengejar kereta yang tak sopan karena pergi tanpa pamit.

Selama perjalanan, tak ada satupun kata yang keluar dari mulutku karena aku harus konsentrasi penuh sampai memelukku dengan eratnya. Mungkin karena ketakutan kali yaa…. hahaahaha. Ne bawa motor udah kayaknya kebanyakan nyawa deh pokoknya, nyalip sana-sini gitu. Dengan modal nekat, dan plang-plang petunjuk jalan yang terpampang, serta tanya sana-sini akhirnya aku sampai juga di Stasiun Purwosari Solo. Segera kuparkirkan motor sewaan yang kukendarai, dan secepat kilat aku masuk kedalam area keberangkatan penumpang. Belum dua langkah saat memasuki zona keberangkatan, aku sudah melihatnya. Aku langsung mencari tempat duduk yang kosong, dan ia yang sudah melihatku segera beralih sebentar untuk menghampiri ibu-ibu yang juga merupakan salah seorang penumpang kereta dan menitipkan tasnya. Ia mendekat, ia datang, dan ia tersenyum. Kamipun menyempatkan untuk bersenda gurau sebentar. Dan kini kembali waktu terasa berputar lebih cepat daripada biasanya, ia harus segera berangkat sekarang. Kuhantarkan ia sampai depan pintu masuk menuju kereta.

Aku dipeluknya….

Kubalas pelukan itu dengan eratnya, sangat tak ingin kulepas pelukannya saat itu.

"Yang sehat ya disana, sampai jumpa lagi…." Hanya itu yang bisa ku ucapkan, meski begitu banyak kata yang sangat ingin aku sampaikan. Sebenarnya sih pengen ngebuat ending yang kaya film Ada Apa Dengan Cinta gitu, pas si Rangga berpisah dengan Cinta. Tapi berhubung aku lupa sama naskahnya, jadinya gitu aja deh perpisahannya. Hahahahaa…………

Aku keluar dari zona pemberangkatan, tapi mataku terus tertuju pada satu titik. Terus kupandangi ia sampai ia masuk kedalam kereta. Sesaat kemudian kereta sudah berjalan, dan dengan sekejap mata ini sudah tak mampu melihat kereta itu lagi. Kulepaskan apa yang kutahan sedari tadi, kembali kutitiskan airmata. Ku peluk sahabatku yang menemaniku untuk bisa sampai disini. Begitu perih rasanya, dimana pertemuan yang kudamba harus diakhiri dengan perpisahan. But…. Inilah dinamika kehidupan yang sesungguhnya, semua yang berawal pasti juga ada akhirannya. Pertemuan selanjutnya harus bisa lebih seru, gokil, rame, and lebih peetcaaahhhh pastinyaa men gumamku dalam hati.

Bye Jenong, see you next time….


Kamis, 02 Oktober 2014

Agak Spesial Men....

Malam ini malam jumat, atau yang biasa disebut dengan kamis malam.
Sekilas biasa dengan malam-malam biasanya.
Hanya saja, setelah sekian lama tak kuinjakkan kakikku di menara puncak.
Dan yang membuat spesial, aku kesana bersama orang baru.
Udah itu aja sih, spesial soalnya ada cappuchino sama ice cream.
Hohoohoo....
Baiklah selamat malam all, ingat dinas malam itu juga anugerah.