Sabtu, 20 Maret 2021

Serumpun Lima - Komunitas Kreatif Kota Balikpapan Yang Tetap Eksis Dimasa Pandemi

Serumpun Lima - Komunitas Kreatif Yang Tetap Eksis Dimasa Pandemi

Serumpun Lima adalah sebuah komunitas kreatif Kota Balikpapan yang berisikan muda-mudi penggiat seni, baik itu musik ataupun tari. Berdiri sejak 4 April 2014, Serumpun Lima kini telah memiliki 58 anggota aktif dengan rentan usia 15 tahun - 30 tahun. Bentuk kegiatan Serumpun Lima sendiri banyak sekali. Mulai dari berlatih bersama untuk membuat karya tari ataupun musik, aksi sosial, membuat serangkaian kegiatan atau pertunjukkan seni, serta mengikuti berbagai ajang perlombaan mulai dari tingkat Kota, Nasional, hingga Internasional. Dari segala kegiatan tersebut, Serumpun Lima telah memiliki segudang pengalaman serta berbagai prestasi yang sangat membanggakan bagi Kota Balikpapan. Dan bisa dikatakan pula bahwa Serumpun Lima adalah komunitas kreatif Kota Balikpapan yang tetap eksis dimasa pandemi. Bersama semangat di Hari Jadi Kota Balikpapan Ke-124, Serumpun Lima akan terus berupaya untuk berkarya, berkreatifitas, dan mengikuti berbagai macam perlombaan baik yang dilaksanakan secara offline ataupun virtual demi Kota Balikpapan tercinta.

Serumpun Lima bermarkas di Jalan Mayjen Sutoyo Gn. Malang Bukit Sion No.98. Meski sebelumnya sempat berpindah-pindah tempat. Namun ditahun 2015, dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala Serumpun Lima dipertemukan dan diberikan amanah oleh salah seorang Seniman senior bernama Pak Haris Syamtah agar mengelola gudang bekas percetakan miliknya untuk dikelola menjadi homebase baru bagi Serumpun Lima.
Sampai sini bagaimana? Sudah semakin penasaran dengan Serumpun Lima?
Sekarang kita simak lebih dalam lagi yuk tentang mereka.

Hari Jadi Kota Balikpapan Ke-124 Tetap Berkesan, Meski Tak Seperti Biasanya

Perayaan Hari jadi Kota Balikpapan tetap berkesan di tengah pandemi


1 Tahun sudah pandemi berhasil menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh warga dunia. Tak terkecuali negara kita Indonesia. Begitu banyak yang harus meregang nyawa karena tertular virus bernama Covid-19 ini. Teramat banyak pula perubahan yang terjadi didalam pola hidup manusia di era pandemi seperti saat ini. Hingga akhirnya banyak yang menyerah pada keadaan, dan harus  kehilangan sandang pangannya karena tak mampu menyesuaikan diri dengan pola hidup yang sekarang. Luar biasanya lagi, semua ini terjadi di seluruh sektor bidang kehidupan. Tapi kini semuanya sedang berbenah, saling mendukung dan membangun program-program baru untuk bisa menghapuskan pandemi Covid-19 dari muka Bumi. Salah satunya adalah Kota Balikpapan, sebuah Kota MICE yang akan menjadi penopang calon Ibukota Negara baru Republik Indonesia. Tahun ini, dengan mengusung tema "Melawan Covid-19, Memulihkan Ekonomi Menuju Balikpapan Yang Berkelanjutan" di Hari Jadi Kota Balikpapan Ke-124, Pemerintah Kota Balikpapan berharap akan mampu memotivasi masyarakat untuk bisa saling bersinergi demi mengurangi resiko penularan virus Covid-19.

Minggu, 19 Juli 2020

KESEMPATAN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.... Para sahabat setia blogger.
Kembali harus mengucapkan long time no see ya... Hehehe.
Soalnya ditengah pandemi begini malah jadi jarang nulis karena harus ngeside job gitu demi menafkahi kebutuhan rumah tangga dirumah. Duhhh semi semi curhat nih sebagai salah satu yang terdampak si Covid wkwkwk....
But gaes.... Tetap jadi pribadi yang strong yaa meski ujian melanda. Tetap Tawakal, Ikhtiar dan jangan pernah berhenti berdoa untuk meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Okeeeyy.... And now kita kembali pada tema pembahasan kali ini. Soalnya mumpung lautnya lagi cantik-cantiknya, jadi ide nulisnya kaya lancar gitu men.... 😛.

Jumat, 22 Mei 2020

PATAH

Saat mendung hadir kala pelangi tengah bersenandung
Menancaplah deras hujan tanpa perduli posisi mentari
Seakan tersingsing mahkota indah dari singgasana rapuh
Mewujudkan bercak hitam di tembok ratam putih
Sampai menyendu jiwa membalut agar tetap bersinar
Berulang hingga malam

Jahatkah dunia hingga goresan kembali tertera
Melebar menguak tabir nyata yang entah apa maksudnya
Pernah lebih terluka, tapi tak pernah seberharap ini
Luapkan nada minor yang entah apa maksudnya

Sabtu, 18 April 2020

Senandung Perpisahan


Dear.... wanita yang kuimpikan untuk bersama
Hampir aku hilang saat gelap menghampiri
Kala kucoba berlari mengejar angan yang sebenarnya tak pasti
Menerawang jauh mendapati hati yang telah bertuan
Masihlah kini kuberlari...

Senja yag pernah mengajarkanku sebuah arti
Dimana dunia tak selamanya akan terang
Masih ada hal yang mampu membuatnya gelap
Takdir
Sudah menjadi takdir bagi senja untuk meredupkan terangnya matahari menjadi langit malam
Kaukah senja itu???