Selasa, 25 Februari 2014

DERMAGA

Dermaga….  Begitulah tempat ini kusebut. Sebenarnya bagi segelintir orang ini hanyalah pelabuhan biasa, namun bagiku merupakan sebuah tempat yang penuh sejarah dan nilai-nilai tersendiri. Tempat yang dulunya tidak terlalu ramai dikunjungi, kini seiring berjalannya waktu sudah menjadi tempat pilihan untuk bersantai dan tongkrogan kaula muda. Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepadaku, kenapa aku menyebut ini dermaga dan bukan pelabuhan. Karena dulu saat aku pertama ketempat ini, aku banyak menyaksikan adegan-adegan perpisahan yang cukup mengharukan yang dilakukan oleh para penumpang kapal dengan keluarganya, sahabat, kekasih, atau siapapun itu dan pada saat itu proses terjadinya adalah sebelum penumpang menaiki kapal. Ada airmata, isak tangis, pelukan, jabat tangan, dan hal sedih lainnya yang kulihat. Seakan benar-benar pergi jauh, berhari-hari, dan tak tahu kapan akan kembali lagi. Seperti itulah gambaran saat aku kesana, dan yang aku tahu hal tersebut sering terjadi di lingkup dermaga (pelabuhan kecil). Dan semenjak itulah aku menamainya dengan sebutanku sendiri yaitu “Dermaga”.

Aku mengenal tempat ini sejak aku masih kecil, Almarhum Papahku yang sering mengajakku kesini. Dan beliau menjadi yang pertama yang kuingat bila aku datang ke dermaga.
Entah berapa ratus kali aku duduk disana, entah berapa momen yang aku lihat disana, entah berapa inspirasi yang kutemukan disana. Tempat ini begitu nyaman bagiku, mampu menahanku untuk duduk berjam-jam lamanya. Dengan pemandangan laut yang samar-samar terlihat, kelap-kelip lampu yang dipancarkan oleh kapal-kapal, langit yang terlihat begitu luas, serta bintang-bintang yang menghiasinya. Semuanya terasa mampu untuk memberikanku kedamaian.

Banyak sekali orang-orang yang ingin aku ajak kemari sekarang, dan satu diantaranya adalah Papah. Ingin sekali aku mengenang saat dimana ia mengajakku beberapa tahun yang lalu. Menceritakan bagaimana indahnya saat itu…. Sayang aku tak sempat mewujudkan itu semua.  Allah lebih dulu memanggilnya sebelum aku sempat mengajaknya kesana. Tapi dimanapun beliau berada sekarang, tempat ini akan selalu menjadi kenangan bersamanya. Tempat yang akan kudatangi juga bersama anak-anakku nanti. Persis seperti apa yang pernah Papah lakukan terhadap anak-anaknya…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar